Suara.com - Aksi sekelompok perempuan yang datang ke gerai Strabuks mengundang perhatian publik. Para perempuan itu mendatangi pelanggan Starbucks untuk berorasi di dalam gerai tersebut.
Para perempuan tersebut menyerukan boikot Starbuks langsung ke gerainya.
"Kok nggak malu sih ngasih makan starbucks, sudah 36 ribu orang meninggal," ujar seorang pengunjuk rasa dalam video yang diunggah akun X @indo_brand.
Aksi tersebut sontak mengundang pro dan kontra dari warganet. Ada yang menyayangkan aksi masuk gerai langsung ada juga yang setuju.
Baca Juga: Lantang Bela Palestine Tapi Masih Kerja Untuk Produk pro Israel, Zaskia Sungkar Kena Sentil Warganet
Dalam hal ini, seorang wartawan Bhagavad Sambadha menyebut bahwa aksi tersebut masuk dalam kategori aksi langsung. Tujuannya memang untuk menggangu operasinal dan kesadaran yang diprotes.
"Direct action/aksi langsung ya esensinya memang mengganggu/disruptif, ganggu operasional, ganggu kenyamanan, ganggu kesadaran dan lain-lain," tuluunya melalui akun X @/fullmoonfolks.
Lalu apa itu direct action?
Direct action merupakan tidakan aktivisme yang bertindak langsung ke sasaran proes. Misal aksi langsung pemogokan, pawai, hingga yang dilakukan di Starbuks.
Berbeda dengan aksi tidak langsung, orang yang melakukan direct action mencoba untuk mencapai tujuan mereka melalui aktivitas mereka sendiri bukan melalui tindakan orang lain.
Baca Juga: Profil Muhammad Husein Gaza, Relawan Palestina Bongkar Pabrik Kulit Manusia Terbesar di Israel
Direct action sering kali bersifat mengganggu dan bertindak secara kolektif memberikan tekanan pada suatu target. Taktik seperti ini dilakukan misal dengan cara blokade, pemogokan, pendudukan, atau perusakan properti adalah contoh tindakan langsung.