Seiring dengan ramainya perbincangan terkait dengan putusan Mahkamah Agung (MA) soal penghapusan batas usia minimal calon gubernur dan calon wakil gubernur, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan pemilu KPU Provinsi DKI Jakarta, Dosy Wijaya pun turut memberikan tanggapannya.
Untuk diketahui, putusan MA menjadi sorotan lantaran diputus dalam waktu yang relatif singkat yakni hanya tiga hari saja.
Terlebih, karena putusan MA tersebut putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yamni Kaesang Pangarep dianggap bisa maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menanggapi hal tersebut, Dody menyebut bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU RI terkait dengan putusan MA baru-baru ini.
Baca Juga: Plek Ketiplek! Jawaban Jokowi saat MK vs MA Ubah Syarat Usia Untungkan Gibran-Kaesang
Lantas, seperti apa rekam jejak, pengalaman, dan IPK Kaesang Pangarep kalau maju menjadi gubernur? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Rekam Jejak, Pengalaman, dan IPK Kaesang Pangarep
Kaesang Pangarep diketahui lahir di Surakarta atau Solo pada 25 Desember 1994. Ia saat ini berprofesi sebagai politikus di PSI.
Sebelum memutuskan pindah haluan ke dunia politik, Kaesang sudah lebih dulu menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner.
Bungsu presiden Jokowi tersebut diketahui bersekolah di SDN 16 Mangkubumen Kidul. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Solo dan kemudian Anglo-Chinese School International.
Saat mengambil pendidikan menengah atas di luar negeri tersebut, Kaesang mengambil studi International Baccalaureate.
Setelah lulus, ia kemudian berkuliah di Singapore University of Social Sciences (SUSS) jurusan Marketing. Sayangnya tidak diketahui berapa IPK yang didapatkan oleh Kaesang Pangarep setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut.
Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Sabtu (23/9/2023).
Beberapa petinggi PSI memberikan kartu tanda anggota secara simbolik pada Kaesang di kediaman Presiden Jokowi yang ada di Solo, Jawa Tengah.
Sebelum akhirnya resmi masuk PSI, Kaesang sudah pernah menjelaskan ketertarikannya pada dunia politik saat ia masih menjadi seorang pengusaha. Hal tersebut ia ungkapkan melalui kakaknya, Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan seorang politisi.
Keinginan Kaesang tersebut kemudian disambut baik oleh sejumlah parpol dan mempersilahkan Kaesang untuk bergabung termasuk dari partai kedua anggota keluarganya yakni PDI Perjuangan.
Namanya di dunia politik kain mentereng, terlebih saat Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center) mendeklarasikan dukungannya kepada Kaesang untuk menjadi Wali Kota Depok, Jawa Barat.
Bahkan, PSI juga sempat memasang baliho berukuran besar dengan gambar wajah Kaesang yang terpampang di daerah Margonda, Depok.
Tak sedikit politisi yang mendukungnya, salah satunya yakni Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI Kota Depok, Icuk Pratama Putra.
Ternyata, foto yang dipasang oleh PSI tersebut berasal darinya. Melalui kanal Youtubenya, Kaesang mengatakan kesiapan dirinya untuk menjadi Wali Kota Depok.
Terlebih sang ayah juga turut merestui jika Kaesang ingin menjadi Wali Kota Depok.
Namun, tak lama dari itu beredar kabar bahwa Kaesang Pangarep tak akan maju di pemilihan wali kota Depok.
Masuk Bursa Ketum
Setelah ia bergabung dengan PSI, ternyata banyak aspirasi yang datang dari DPW dan DPD yang menginginkan Kaesang untuk menjadi ketua umum. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PSI, Isyana Bagoes Oka.
Kaesang pun digadang-gadang akan menjadi ketua umum, dan benar hal tersebut menjadi kenyataan.
Dalam acara Kopdarnas PSI di Djakarta Thatre lalu, Kaesang secara resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum PSI.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa