Suara.com - Perusahaan rintisan atau startup diharapkan bisa turut andil dalam pembangunan ekonomi negara, salah satunya dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Karenanya, ada beberapa hal yang patut diketahui oleh para pengusaha bisnis untuk bisa menjaga usahanya tetap berjalan dan tidak bangkrut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berpesan kepada para pengusaha startup harus mampu menyediakan bisnis yang berkelanjutan dan menyediakan solusi bagi permasalahan zaman yang menghasilkan keuntungan.
"Kemampuan mereka untuk kasih solusi yang dibutuhkan masyarakat tapi juga mendatangkan pendapatan dan penerimaan untuk mereka. Jadi gak bisa hanya mengandalkan (dana) dari luar. Bisnis mereka sendiri harus menghasilkan pendapatan penerimaan dalam bentuk cash," kata Sandi dalam peresmian program IndoBisa di Jakarta, melalui keterangannya.
Sandi sendiri mengaku optimis terhadap pertumbuhan startup di Indonesia. Terlebih telah dapat pengakuan dari internasional, lewat acara Singapura Summit, di mana Indonesia dapat apresiasi sebagai komunitas startup terbesar di asia tenggara.
Baca Juga: Sandiaga Uno Puji Guru SMA Viral di Medan yang Didatangi Alan Walker
"Terbesar karena dari segi pengguna internet besar, bonus demografi besar, juga pemerintah beri peluang agar startup berkembang. Agar tidak berguguran harus ada komunikasi antara pemerintah dengan pihak asosiasi apa yang dibutuhkan," ujar Sandi.
Dia mengaku sempat dapat masukan dari asosiasi startup yang mengeluhkan tentang kebijakan pajak hingga kebijakan perizinan yang minya dibuat lebih fleksibel. Selain itu, para startup lokal juga berharap pemerintah lebih mendahulukan produk mereka pada setiap proyek dalam negeri.
Program Indonesia Business Startup Matchmaking (IndoBisa) 2024 sendiri menjadi acara kolaborasi antara Kemenparekraf dengan Amvesindo (Asosiasi Modal Ventura Indonesia) untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia.
Sandi berpandangan, penguatan ekosistem startup di Indonesia sangat penting dan menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebab ada 2.562 perusahaan startup di Indonesia.
Selain menghadirkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, ia meyakini kehadiran startup di Indonesia juga mampu mempercepat penguatan pemahaman dan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sandi meyakini kalau AI tidak akan menggerus lapangan pekerjaan. Sebab kehadiran startup sendiri akan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Baca Juga: Revolusi Sistem Bea Cukai Lewat Optimalisasi AI dalam Hitungan Detik
Lewat program IndoBisa itu nantinya akan dipilih 30 startup terbaik yang telah mendaftar lewat situs resmi Kemenparekraf. Kemudian puluhan yang terpilih itu akan diberikan kesempatan pitching dengan modal ventura dan mendapatkan akses pasar. Selain mendapatkan mentor, para startup terpilih juga bisa mendapatkan tambahan modal dari investor.