Suara.com - Celetukan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di salah satu sesi pidatonya tengah menuai sorotan. Pasalnya blak-blakan Ma’ruf mengaku menyimpan keinginan menjadi anak presiden.
“Orang tidak bisa milih siapa bapaknya siapa ibunya. Apa bisa milih? Kalau bisa milih, saya ingin jadi anak presiden,” ungkap Ma’ruf di pidato pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia, dikutip pada Minggu (2/6/2024).
Berbagai spekulasi pun timbul setelah pernyataan Ma’ruf itu viral, termasuk dugaan dirinya tengah menyindir Gibran Rakabuming Raka yang menjadi Wakil Presiden Terpilih 2024-2029.
Salah satu yang ikut merespons pernyataan Ma’ruf adalah Yenny Wahid. Politisi bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid itu merupakan anak kedua Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid.
Lewat unggahan Instagram-nya, Yenny tampak menanggapi pernyataan Ma’ruf dengan sejumlah emoji wajah tertawa. “Anak Presiden yang mana nih, Abah wapres?” tanya Yenny di kolom caption.
Yenny tampaknya tidak setuju dengan kesan dari pernyataan Ma’ruf tersebut. Pasalnya Yenny menilai sang ayah tidak mewariskan apa-apa kepadanya meskipun pernah menduduki posisi sebagai kepala negara.
“Karena kalau Presiden Gus Dur, yang diwariskan cuma perjuangan. Anaknya disuruh usaha sendiri,” tandas Yenny.
Unggahan ini pun diramaikan dengan banyak komentar warganet. Tak sedikit yang memuji didikan Gus Dur serta sang istri, Shinta Nuriyah, kepada keempat anaknya. Diketahui keempat putri Gus Dur memang memiliki jalur karier yang berbeda, ada yang menjadi politisi, aktivis, hingga seniman.
“Saya percaya bapak Presiden KH Abdurrahman Wahid mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada putri-putrinya, senantiasa mendidik putri-putrinya untuk menjadi manusia yang bermanfaat, adil, dan jujur,” komentar warganet.
Baca Juga: Yenny Wahid Kritik Iuran Tapera 'Di Luar Nurul', Karyawan Baru Bisa Beli Rumah Usai Nabung 285 Tahun
“Kalau Putrinya Gus Dur .. tidak diragukan lagi Perjuangannya .. Tumbuh dan berkembangnya mandiri.. salam sehat nggih Mbak Yenny kalihan Ibu Shinta,” imbuh warganet lain. “Alfatihah buat Gusdur yang tidak cawe-cawe nyariin anaknya kerja,” sindir yang lainnya.