Suara.com - Akhir-akhir ini media sosial tengah ramai setelah adanya wacana Iuran Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Ini merupakan peraturan yang dibuat dengan menyimpan dana dari gaji para pekerja dalam jangka waktu tertentu untuk pembelian rumah.
Iuran Tapera ini sendiri merujuk kepada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.
Nantinya akan dilakukan pemotongan gaji 3 persen, yang kemudian, seperti konsep menabung, akan digunakan untuk kebutuhan pembelian rumah di masa mendatang.
Meski demikian, konsep Tapera yang seperti menabung ini menuai kontroversi di masyarakat. Bahkan, tak sedikit yang menyebut bahwa Tapera ini layaknya menabung yang dipaksa.
Menabung, bagi sebagian orang, memang bukan hal yang mudah. Terlebih bagi mereka yang memang tidak memiliki niat untuk melakukannya.
Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi. menjelaskan, dalam sisi psikologis, menabung akan mudah dilakukan bagi orang-orang yang memiliki tujuan tertentu. Hal ini biasanya juga berkaitan dengan prioritasnya. Jika tidak berkaitan dengan prioritasnya, maka menabung menjadi hal yang sulit dilakukan.
“Dorongan untuk menabung salah satunya dipengaruhi oleh motivasi untuk mencapai goal atau tujuan yang memang menjadi prioritas oleh orang tersebut. Di samping itu, menabung baru dapat dilakukan apabila di saat itu kebutuhan pokok yang menjadi prioritas utama menyangkut sandang pangan dan papan sudah bisa tercukupi,” jelas Veronica saat dihubungi Suara.com, Jumat (31/5/2024).
Untuk itu, ketika konsep menabungnya untuk hal-hal kemewahan seperti rumah, maka hal ini akan membuat beberapa orang mempertimbangkannya. Tidak hanya itu, beberapa orang juga sulit menabung karena perilaku konsumtifnya.
Mereka biasanya memilih menggunakan uangnya untuk hal-hal yang membuatnya menjadi senang. Oleh sebab itu, jika dipaksa menabung untuk kebutuhan seperti rumah, maka akan sulit dilakukan.
Baca Juga: Analis Minta Pemerintah Terbuka dan Jujur soal Tapera Potong Gaji Pekerja
“Meski juga tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan atau gaya hidup konsumtif dapat mempengaruhi kesulitan seseorang untuk menabung karena keputusan yang impulsif, dikendalikan hawa nafsu, mengejar kesenangan sesaat tanpa mempertimbangkan secara matang untuk jangka panjang,” sambung Veronica.