Suara.com - Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi super prioritas yang sedang naik daun, yang tidak hanya memiliki keindahan alam luar biasa tapi juga kekayaan alam, budaya, adat seni dan keragaman yang tersebar di seluruh pulau.
Sayangnya, pertumbuhan industri pariwisata yang pesat seringkali berdampak pada peningkatan volume sampah yang dihasilkan. Ada sebanyak 16 ton perhari timbulan sampah yang dihasilkan dengan 33 persennya adalah sampah daur ulang.
Hal inilah yang membuat pegiat lingkungan Pandawara Group bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) AQUA menggelar inisiatif gerakan bersih-bersih pantai bersama yang digelar di Pantai Binongko, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (30/5/2024).
Deputi Bidang Pemasaran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini menyambut baik kegiatan ini.
Menurutnya, apa yang diteladankan oleh Pandawara Group dapat mengajak lebih banyak lagi generasi muda untuk lebih memperhatikan lingkungan di destinasi wisata yang mereka kunjungi, terutama tentang pengelolaan sampah.

"Mengajarkan kembali seperti saat kita kecil dulu, jangan buang sampah sembarangan, dan kalau melihat sampah dibuang sembarangan, buanglah dan letakkan pada tempat yang semestinya," kata dia di sela acara.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo menekankan pentingnya tindakan pencegahan sebelum terjadinya krisis di sektor pariwisata.
Menurut dia, tindakan abai terhadap kelestarian alam dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana ekologi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada AQUA sebagai mitra co-branding Wonderful Indonesia yang diinisiasi Kemenparekraf, serta Pandawara Group selaku anak-anak muda yang peduli dan konsisten dalam hal kelestarian alam.
"Jangan saling tunggu, ini harus dilakukan semua. Apa yang diteladankan oleh teman-teman Pandawara ini semoga menjadi inspirasi untuk menjaga lingkungan," katanya.