Persiapan Haji, Mama Rieta Jalani Imunoterapi Langsung ke Mantan Menkes Terawan!

Jum'at, 31 Mei 2024 | 15:48 WIB
Persiapan Haji, Mama Rieta Jalani Imunoterapi Langsung ke Mantan Menkes Terawan!
Gaya Mama Rieta Ibunda Nagita Slavina (instagram/@rieta_amilia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum melakukan ibadah haji, ibu Nagita Slavina, Rieta Amalia menjalani prosedur Imunoterapi yang dilakukan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Momen ini dibagikan langsung Rieta Amalia usai menjalani sesi imunoterapi di akun Instagram pribadinya, dilihat suara.com, Jumat (31/5/2024). Bahkan dalam foto yang dibagikan terlihat Terawan juga ditemani istrinya, Ester Dahlia.

Menariknya, Rieta Amalia menjalani sesi imunoterapi juga ditemani anaknya, Caca Tengker yang juga nantinya akan menjalani ibadah haji di Mekkah.

"Imunoterapi dengan dr. Terawan," tulis Rieta Amalia.

Baca Juga: Pemerintah Saudi Terbitkan Aturan Baru: Pemegang Visa Ziarah Dilarang Masuk Mekkah Hingga 23 Juni 2024

Rieta Amalia sendiri tampil mengenakan busana kasual berupa jeans kaus, namun yang menarik perhatian yakni tas sling bag Dior yang digunakan mertua Raffi Ahmad itu.

Tas Dior jenis saddle bag with strap ini memiliki harga fantastis yakni Rp 77 juta. Tas ini punya banyak variasi warna, dari mulai coklat, putih, krem hingga oranye.

Apa itu imunoterapi by Terawan?

Imunoterapi adalah terapi kesehatan yang  bekerja dari dalam dengan cara mengarahkan sel kekebalan tubuh berubah menjadi pasukan sel-T yang menyasar langsung untuk membunuh penyakit atau infeksi bakteri maupun virus.

Imunoterapi yang dilakukan Terawan ini disebut dengan Immunotherapy Nusantara by Terawan. Imunoterapi Ini bekerja dengan cara memanfaatkan sel dendritik 'dilatih' khusus melawan infeksi. Tujuan dari imunoterapi yaitu untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara umum.

Baca Juga: 24 Jemaah WNI Ditangkap Polisi Saudi, Diduga Palsukan Visa Haji Orang Lain

Adapun proses 'pelatihan' sel dendritik ini dilakukan di luar tubuh selama satu minggu sejak pengambilan darah. Sel ini nantinya akan dilatih selaiknya komandan dan panglima perang melawan infeksi penyakit seperti yang disebabkan virus atau kuman.

"Memang prosesnya butuh satu minggu dari darah kita akan diambil, denritiknya, dan dari dendritik itu dilatih seminggu di occupation dan akhirnya bisa disuntikkan menjadi imunitas (membentuk kekebalan)," jelas Terawan beberapa waktu lalu di Jakarta Pusat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI