Apa Itu Friendship Marriage? Tren Hubungan Hidup Bersama di Jepang, Bukan Menikahi Sahabat

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 31 Mei 2024 | 11:03 WIB
Apa Itu Friendship Marriage? Tren Hubungan Hidup Bersama di Jepang, Bukan Menikahi Sahabat
Ilustrasi Pasangan [Envato] - Apa Itu Friendship Marriage? Tren Hubungan Hidup Bersama di Jepang, Bukan Menikahi Sahabat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren hubungan baru yang disebut "Friendship Marriage" semakin populer di Jepang di kalangan individu aseksual, homoseksual, dan heteroseksual. Lalu apa itu Friendship Marriage?

Dikutip dari hindustantimes.com, dalam hubungan Friendship Marriage, pasangan menjadi mitra platonis tanpa jatuh cinta atau berhubungan seks. Yuk kenali lebih jauh apa itu Friendship Marriage.

Menurut South China Morning Post, tren hubungan hidup bersama yang didasarkan pada nilai-nilai dan kepentingan bersama ini juga dipandang sebagai alternatif dari pernikahan tradisional oleh kaum muda negara Jepang.

Friendship marriage adalah jenis hubungan di mana mitra adalah pasangan yang sah. Mereka bisa hidup bersama bahkan menjalin hubungan dengan orang lain berdasarkan kesepakatan bersama di antara mereka. Pasangan dapat memutuskan untuk memiliki anak melalui inseminasi buatan.

Baca Juga: Travelling Keliling Dunia Lewat 4 Novel Seru Ini, dari Italia hingga Tokyo!

Bukan Menikahi Sahabat

Konsep dari Friendship Marriage adalah tidak sama dengan menikahi sahabat sendiri. Sebaliknya, Friendship Marriage memberlakukan seseorang bertemu dengan orang lain, orang bertemu dan menghabiskan waktu bersama untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik.

Dalam pertemuan awal sebelum pernikahan mereka berdiskusi memutuskan hal-hal kecil namun penting dari rumah tangga yang akan mereka bangun. Di antaranya bagaimana membagi pengeluaran, membagi pekerjaan rumah tangga, dan bahkan mengelola ruang kulkas.

Meskipun tampak tidak romantis, diskusi semacam itu telah membantu hampir 80 persen pasangan dalam jenis hubungan ini untuk hidup bersama dengan bahagia.

Colorus, sebuah agensi yang mengklaim sebagai yang pertama di Jepang yang berspesialisasi dalam Friendship Marriage menyatakan bahwa dalam banyak kasus, pasangan tersebut juga memutuskan untuk memiliki anak.

Baca Juga: Hayao Miyazaki, Maestro Animasi Jepang Siapkan Film Terbaru? Sang Putra Beberkan Hal Ini

Menurut Colorus, rata-rata orang berusia 32,5 tahun dengan pendapatan melebihi rata-rata nasional lebih tertarik pada pengaturan hubungan semacam ini.

Sejak agensi didirikan pada Maret 2015, sekitar 500 anggota telah membentuk rumah tangga pernikahan persahabatan, dan beberapa telah membesarkan anak-anak.

Tren ini juga semakin populer di kalangan individu aseksual dan homoseksual yang berusaha menghindari pola pernikahan tradisional.

Tren Friendship Marriage di Luar Jepang

Di seluruh dunia, kaum muda semakin mengeksplorasi pengaturan hubungan di luar norma-norma pernikahan tradisional.

Berdasarkan laporan media scmp.com, pasangan berusia 24 tahun dari Singapura, yang telah berteman dekat sejak kecil, memutuskan untuk menjadi pasangan hidup dan tinggal bersama di Los Angeles. Hubungan mereka tidak seksual.

Di Cina, semakin banyak anak muda yang memilih untuk membeli rumah dan tinggal bersama teman dekat. Sementara di Jepang, menikah memiliki manfaat menghindari pajak yang dibebankan cukup banyak kepada para lajang.

Meskipun jenis hubungan ini juga dapat berakhir dengan perceraian, mereka dapat memanfaatkan beberapa keuntungannya termasuk menikmati manfaat kebijakan.

Mereka juga dapat merasakan persahabatan, membantu mereka yang merasa tersesat, tidak menyukai pernikahan tradisional, atau menganggap diri mereka orang buangan sosial (depresi).

Demikian itu informasi singkat yang dapat menjelaskan apa itu Friendship Marriage

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI