Suara.com - Ketua Umum Partai Garda Republik Indonesia (Ketum Partai Garuda) Ahmad Ridha Sabana tengah disorot. Sebab, ia yang menggugat ke Mahkamah Agung (MA) soal batasan usia kepala daerah.
Kemudian, pada Rabu (29/5/2024), MA pun mengabulkan gugatan tersebut. Ridha meminta MA mengubah syarat minimal usia menjadi 30 tahun untuk calon gubernur dan wakil gubernur.
Selain itu, batasan usia minimal 25 tahun untuk calon bupati dan wakil bupati atau calon wali kota dan wakil wali kota. Adapun hal ini terhitung sejak pelantikan pasangan calon terpilih.
Atas gugatannya tersebut, Ridha pun ikut menerima sorotan publik. Rekam jejak Ketum Partai Garuda itu lantas turut menuai rasa penasaran. Berikut informasinya yang berhasil dirangkum.
Baca Juga: MA Minta KPU Hapus Batas Usia Calon Kepala Daerah, Politisi PDIP: Jangan Sampai Demi Ambisi Keluarga
Rekam Jejak Ketum Partai Garuda
Pemilik nama lengkap Ahmad Ridha Sabana itu telah menjabat sebagai Ketum Partai Garuda sejak deklarasi parpol tersebut pada 16 April 2015.
Sebelumnya, ia dalah kader Partai Gerindra yang diketuai Prabowo Subianto. Melalui parpol ini, Ridha sempat mencalonkan diri untuk maju menjadi calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta pada 2014.
Namun, ia gagal lolos dengan 3.691 suara. Di sisi lain, Ridha juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Di sini, ia pernah dinominasikan sebagai ketua untuk periode 2011-2014.
Tak hanya berpolitik, Ridha juga adalah pemilik Gala Group yang menaungi beberapa perusahaan. Mulai dari Gala Galatama, Gala Griyatama, Gala Jayatama, dan Gala Surya Karyatama.
Baca Juga: MA Ubah Syarat Umur Calon Kepala Daerah, Adi Prayitno: Hebat dan Keren Demokrasi Negara Kita
Ridha sejak 2009 pun tercatat sebagai Presdir di Lintas Technologies. Ia juga pernah menjabat posisi serupa di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia atau TPI pada periode 2014-2018.
Partai Garuda yang diketuai Ridha itu adalah perubahan nama dari Partai Kerakyatan Nasional (PKN). Partai ini didirikan mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, yakni Harmoko.
PKN sendiri didirikan pada 30 November 2007 dan dideklarasikan pada 19 April 2008. Perubahan nama partai politik tersebut disepakati pada 3 April 2015 melalui kongres I PKN.
Mengenai profilnya, Ahmad Ridha lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 22 Januari 1972. Ia merupakan anak kedua dari pasangan KH Amidhan Shaberah dan Hajjah Rasyidah.
Ayahnya adalah tokoh ulama yang pernah menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 1995-2015 bidang produk halal. Lalu, menjadi anggota Komnas HAM pada 2002-2007.
Ridha merupakan adik dari Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Kakaknya itu tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2020-2022.
Terkait pendidikan, Ridha pernah mengenyam S1 Ekonomi. Kemudian, ia juga menerima gelar master of business administration (MBA). Namun, tak diketahui di mana tempat dirinya kuliah.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti