Banyak Masyakarat Keluhkan Tiket Domestik Mahal, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Tambahan Pesawat Bisa Jadi Solusi

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 30 Mei 2024 | 15:18 WIB
Banyak Masyakarat Keluhkan Tiket Domestik Mahal, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Tambahan Pesawat Bisa Jadi Solusi
Ilustrasi pesawat (Unsplash/Bao Menglong)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga tiket domestik yang kelewat mahal seringkali dikeluhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang ingin berwisata ke banyak destinasi di dalam negeri.

Merespon hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jika pihaknya tengah berkoordinasi dengan dua kementrian terkait yakni Kementrian tersebut ialah Menteri Perhubungan dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves). 

Untuk mengatasi permasalahan ini, kata Sandiaga, pihaknya berencana untuk menambah jumlah pesawat secara bertahap. Hal tersebut lanjut dia dapat meningkatkan ketersediaan kursi.

"Sehingga banyak juga jalur-jalur penerbangan di kuartal ketiga, keempat ini mudah-mudahan bisa membuat harga tiket lebih terjangkau," kata dia saat ditemui di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu (29/5/2024).

Baca Juga: Cerita Menparekraf Sandiaga Uno Ketemu Turis Asing di Java Jazz Festival 2024, Bangga Dapat Pujian Ini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Idealnya ketersediaan kursi dapat ditambah menjadi 20-30 persen lebih banyak daripada sekarang terutama ke destinasi-destinasi unggulan. Sebab, bila melihat dari load factor, 80 persen penumpang memang pergi ke destinasi-destinasi wisata.

Dengan ditambahnya jumlah pesawat dan ketersediaan kursi, ini tentu akan memudahkan wisatawan. Karena menurutnya, destinasi wisata harus bisa dicapai dengan biaya yang tidak memberatkan para wisatawan terutama wisatawan Nusantara.

Namun, Sandiaga mengakui bahwa harga tiket penerbangan ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan dalam negeri. Pasalnya, sejumlah maskapai penerbangan memberikan diskon yang jauh lebih murah untuk destinasi luar negeri dibandingkan destinasi domestik.

Sementara ketersediaan pesawat di dalam negeri baru mencapai 420 pesawat. Padahal, dengan melihat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, Indonesia idealnya membutuhkan 700 pesawat.

Baca Juga: Kinerja Bea Cukai Bisa Berdampak ke Pariwisata, Susno Duadji Sindir Kebiasaan Sandiaga Uno: Hobi Lari, Lupa Ngawasin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI