Suara.com - Harga tiket domestik yang kelewat mahal seringkali dikeluhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang ingin berwisata ke banyak destinasi di dalam negeri.
Merespon hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jika pihaknya tengah berkoordinasi dengan dua kementrian terkait yakni Kementrian tersebut ialah Menteri Perhubungan dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Untuk mengatasi permasalahan ini, kata Sandiaga, pihaknya berencana untuk menambah jumlah pesawat secara bertahap. Hal tersebut lanjut dia dapat meningkatkan ketersediaan kursi.
"Sehingga banyak juga jalur-jalur penerbangan di kuartal ketiga, keempat ini mudah-mudahan bisa membuat harga tiket lebih terjangkau," kata dia saat ditemui di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu (29/5/2024).
Idealnya ketersediaan kursi dapat ditambah menjadi 20-30 persen lebih banyak daripada sekarang terutama ke destinasi-destinasi unggulan. Sebab, bila melihat dari load factor, 80 persen penumpang memang pergi ke destinasi-destinasi wisata.
Dengan ditambahnya jumlah pesawat dan ketersediaan kursi, ini tentu akan memudahkan wisatawan. Karena menurutnya, destinasi wisata harus bisa dicapai dengan biaya yang tidak memberatkan para wisatawan terutama wisatawan Nusantara.
Namun, Sandiaga mengakui bahwa harga tiket penerbangan ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan dalam negeri. Pasalnya, sejumlah maskapai penerbangan memberikan diskon yang jauh lebih murah untuk destinasi luar negeri dibandingkan destinasi domestik.
Sementara ketersediaan pesawat di dalam negeri baru mencapai 420 pesawat. Padahal, dengan melihat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, Indonesia idealnya membutuhkan 700 pesawat.