Baik Sari Chairunnisa maupun ibunya Nurhayati Subakat tidak pernah tampil menor. Keduanya suka make up soft. Oleh karenanya, jika melihat mereka di area publik, terlihat aura kesederhaan di antara keduanya.
Sejak kecil Sari sudah mengenakan hijab. Berhijab sejak tahun 1999, sempat membuat Sari minder karena tak banyak perempuan berhijab di sekolah. Akan tetapi, ia mendengarkan nasehat ibunya dan itu terus berlanjut sampai sekarang.
Penampilannya pun tetap sederhanan, sejak kecil sering mengenakan hijab praktis yang nyaman dan tampak tidak mewah sama sekali. Kesederhanaan ini membuat ia dan ibunya disegani.
Praktek Medis
Selain aktif bekerja di Paragorn, Sari juga membuka praktek medis di Klinik Bamed. Dikutip dari klinikbamed.com, Bamed merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan visi berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Klinik Bamed didirikan oleh dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, M.Sc, dr. Ratu Abigail Audity, B.Med.Sc, M.Si dan dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K, FINSDV, FAADV di bawah naungan PT Bintang Ades Multimedika .
Klinik Bamed yang berlokasi di Jakarta Barat ini memberikan layanan berupa skincare, hair care, layanan akupunktur medik, layanan laktasi, dan lain sebagainya.
Demikian itu yang dapat diungkap mengenai profil dan potret Sari Chairunnisa.
Kontributor : Mutaya Saroh
Baca Juga: Wajib Coba! Ini 3 Produk Eksfoliasi Wajah untuk Mencerahkan Kulit Kusam