Suara.com - Pemilik Wardah, Nurhayati Subakat tengah menjadi sorotan lantaran tak pernah flexing kekayaan padahal termasuk dalam orang terkaya di Indonesia. Sosok putrinya pun turut menjadi sorotan, dia adalah Sari Chairunnisa. Seperti apa profil Sari Chairunnisa?
Jika sang ibu dijuluki 'Ratu Makeup Indonesia' namun nyatanya penampilan Sari Chairunnisa pun tidak heboh. Dalam kehidupan sehari-hari, ia justru tampil sederhana. Yuk kenalan dengan profil dan potret Sari Chairunnisa, anak Nurhayati Subakat ini.
Kepada yang belum tahu siapa itu Nurhayati Subakat, penting diketahui lebih dahulu siapa sosok ini. Nurhayati Subakat merupakan perempuan pengusaha skincare dan riasan yang terkenal di seluruh Indonesia. Ia adalah pendiri Paragon Corp dan sekarang berkedudukan sebagai Komisaris Utama.
Paragon Corp adalah perusahaan yang menaungi brand kecantikan lokal dengan pasar internasional seperti Wardah, Make Over, dan Emina. Paragon sukses menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia di bawah kepemimpinan Nurhayati Subakat.
Baca Juga: Wajib Coba! Ini 3 Produk Eksfoliasi Wajah untuk Mencerahkan Kulit Kusam
Publik memuji penampilan Nurhayati Subakat yang tampil sederhana, tidak memamerkan harta, dan bahkan gaya hidupnya tidak hedon. Padahal Majalah Forbes menakar kekayaan Nurhayati Subakat mencapai Rp 21,7 Triliun.
Di antara hal-hal yang diinginkan publik dari Nurhayati Subakat, publik melirik putrinya Sari Chairunnisa. Berikut profil dan potret Sari Chairunnisa.
Dokter Kulit
Sari Chairunnisa memiliki latar belakang pendidikan lulusan kedokteran kulit. Di perusahaan besutan ibunya, Sari berperan sebagai dermatologi. Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia.
Dikutip dariakun Linkedin, Sari sekarang menjabat sebagai vice presiden di divisi research and development untuk seluruh produk kecantikan di Paragon Corp.
Baca Juga: Profil Lengkap Nurhayati Subakat, Owner Skincare 'Wardah' yang Tak Pernah Flexing Harta Benda
Suka Make Up Soft
Baik Sari Chairunnisa maupun ibunya Nurhayati Subakat tidak pernah tampil menor. Keduanya suka make up soft. Oleh karenanya, jika melihat mereka di area publik, terlihat aura kesederhaan di antara keduanya.
Sejak kecil Sari sudah mengenakan hijab. Berhijab sejak tahun 1999, sempat membuat Sari minder karena tak banyak perempuan berhijab di sekolah. Akan tetapi, ia mendengarkan nasehat ibunya dan itu terus berlanjut sampai sekarang.
Penampilannya pun tetap sederhanan, sejak kecil sering mengenakan hijab praktis yang nyaman dan tampak tidak mewah sama sekali. Kesederhanaan ini membuat ia dan ibunya disegani.
Praktek Medis
Selain aktif bekerja di Paragorn, Sari juga membuka praktek medis di Klinik Bamed. Dikutip dari klinikbamed.com, Bamed merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan visi berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Klinik Bamed didirikan oleh dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.O.G, Subsp.F.E.R, M.Sc, dr. Ratu Abigail Audity, B.Med.Sc, M.Si dan dr. Adhimukti T. Sampurna, Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K, FINSDV, FAADV di bawah naungan PT Bintang Ades Multimedika .
Klinik Bamed yang berlokasi di Jakarta Barat ini memberikan layanan berupa skincare, hair care, layanan akupunktur medik, layanan laktasi, dan lain sebagainya.
Demikian itu yang dapat diungkap mengenai profil dan potret Sari Chairunnisa.
Kontributor : Mutaya Saroh