Suara.com - Sejumlah pihak mengkritik kebijakan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang berimbas memotong sebagian gaji pekerja. Salah satu yang mengkritik adalah komika Kiky Saputri.
“Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat atau Tabungan Penderitaan Rakyat? Akh,” sentil Kiky di akun X-nya, seperti ditilik pada Kamis (30/5/2024).
Namun sentilan Kiky ini dibanjiri dengan banyak komentar miring, termasuk membuatnya dianggap bermuka dua. Publik rupanya mengaitkan sindiran Kiky dengan sikapnya di Pilpres 2024, yakni mendukung Prabowo-Gibran yang mengusung konsep keberlanjutan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
“Hipokrit,” komentar warganet. “Menjilat ludah sendiri?” imbuh warganet lain.
Baca Juga: Beda Nasib dari Soleh Solihun, Kiky Saputri Disindir Muka Dua Usai Kritik Iuran Tapera
Namun terlepas dari kontroversi yang terjadi, Kiky memang dikenal sebagai salah satu komika yang kerap menyentil isu-isu politik di media sosialnya. Kiky sendiri juga diketahui memiliki riwayat pendidikan yang mentereng sebelum memutuskan terjun ke dunia hiburan Tanah Air.
Riwayat Pendidikan Kiky Saputri
Wanita bernama lengkap Rizhky Nurasly Saputri ini dilahirkan di Garut, Jawa Barat pada 20 Oktober 1993. Namanya melejit di dunia hiburan Tanah Air sebagai seorang aktris, presenter, penyanyi, serta komika jebolan ajang Stand Up Comedy Academy Indosiar Musim ke-4 pada tahun 2018.
Kiky merupakan anak dari pasangan Aslih Nuro dan Sri Hodijah. Kondisi keuangan keluarganya yang sulit membuat Kiky terus memutar otak agar tetap bisa bersekolah, dan Kiky diriwayatkan sering menjadi juara di sekolahnya sejak masih SD.
Kemudian saat duduk di bangku SMP dan SMA, Kiky terpilih menjadi Ketua OSIS. Istri Muhammad Khairi itu juga beberapa kali menjuarai kontes perlombaan yang diselenggarakan di tingkat sekolah dan Kiky selalu meminta supaya hadiahnya ditukarkan dengan pengurangan uang sekolah.
Baca Juga: Cara Cek Potongan Iuran Tapera, Pekerja Wajib Cek!
Setelah itu Kiky melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi, yakni di program studi S1 Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Jakarta. Tak heran jika Kiky menyandang gelar akademik S.Pd., di belakang namanya dan sempat bekerja sebagai guru honorer dengan gaji Rp600 ribu sebulan.