Geger Penemuan Mayat dalam Toren, Ini Bahaya Air Tercampur dengan Jenazah

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 29 Mei 2024 | 19:41 WIB
Geger Penemuan Mayat dalam Toren, Ini Bahaya Air Tercampur dengan Jenazah
Penemuan mayat dalam toren air di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan [Ist/Polsek Pondok Aren]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga di Gang Samid Sian RT 003 RW 001 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel geger dengan penemuan mayat dalam toren di salah satu rumah, Senin (27/5/2024). Jasad itu ternyata adalah seorang pria bernama Devi Karmawan (27). Saat ditemukan, mayat sudah berbau tidak sedap.

Tentu saja hal ini berhubungan dengan zat berbahaya yang dikeluarkan dari tubuh mayat yang mulai membusuk. Salah satunya adalah amonia atau NH3. 

Melansir website resmi Kementerian Kesehatan, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI menjelaskan bahwa jenazah mengalami pembusukan sejak satu jam pertama kematiannya. Pembusukan tercepat ada di bagian otak dan saluran pencernaan, karena seperti kita ketahui di dalam usus manusia tidak steril sehingga banyak mikroorganisme yang membentuk gas sehingga jenazah akan menggembung.

Risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan dari pembusukan jenazah adalah keberadaan kuman yang dicemarkan melalui cairan maupun gas, sehingga dapat menimbulkan penyakit.

Baca Juga: 5 Fakta Film Laura, Sudah Kantongi Izin Keluarga Mendiang Laura Anna

“Pembusukan yang cepat ini yang kita khawatikan. Selain itu, cairan pembusukan jenazah ini bisa mengalir ke mana-mana. Ini sangat berbahaya bagi pasien lain, oleh karena itu seharusnya dimakamkan. Pembusukan jenazah bisa menjadi lebih berbahaya pada korban yang mengalami luka terbuka,” demikian tertulis dalam keterangan resmi tersebut.

Sementara itu, Advanced Analytics Asia Laboratories menyebutkan menghirup NH3 dalam konsentrasi rendah dapat mengiritasi jalur napas sehingga menyebabkan batuk. Paparan langsung ke mata dan kulit juga bisa menimbulkan iritasi. 

Namun dalam konsentrasi tinggi, gas NH3 berisiko menyebabkan luka bakar langsung pada saluran hidupng, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saluran napas berupa edema bronkiolar dan alveolar, yang mengakibatkan sesak napas parah hingga dapat terjadinya gagal pernapasan.

Dalam konsentrasi tinggi, paparan NH3 cair pada kulit dapat menyebabkan cedera permanen dan luka bakar serius. Kontak dengan amonia cair juga dapat menyebabkan radang dingin (frostbite) pada kulit.

Di samping itu, amonia juga menyebabkan mual dan muntah. Dengan kadar yang berlebihan amonia akan menyebabkan rongga mulut seperti terbakar. Untuk itu, aturan – aturan khusus biasanya diterapkan oleh lembaga – lembaga yang mengurus jenazah, seperti ruang forensik. Salah satunya adalah penggunaan alat pelindung khusus. 

Baca Juga: Ahmad Warga Cakung Ditemukan Tewas di Pinggir Kali Pulogadung Jaktim, Korban Pembunuhan?

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI