Ramai Digemakan, Apa Arti All Eyes on Rafah?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 29 Mei 2024 | 16:33 WIB
Ramai Digemakan, Apa Arti All Eyes on Rafah?
All Eyes On Rafah menggema di media sosial.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah terjadinya peristiwa tragis di Rafah, Palestina, kini media sosial ramai diserukan dengan slogan ‘All Eyes on Rafah’. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan yang diberikan untuk Palestina karena mendapatkan serangan dari Israel selama beberapa bulan terakhir ini.

Seruan ‘All Eyes on Rafah’ sendiri kian digunakan oleh masyarakat di sosial media setelah Israel menyerang kamp pengungsian di Rafah, Gaza. Peristiwa tersebut mengakibatkan puluhan orang tewas.

Lantas, apa sebenarnya makna dari ‘All Eyes on Rafah’? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Arti All Eyes on Rafah

Baca Juga: All Eyes on Rafah Menggema di X, Anak Tanpa Kepala Jadi Simbol Kekejaman Israel

Melansir dari situs Forbes, arti dari ‘All Eyes on Rafah’ adalah ‘Semua Mata tertuju pada Rafah’.

Seruan tersebut dipergunakan sebagai ajakan agar masyarakat dunia memperhatikan serangan Israel pada Rafah di Gaza, Palestina.

Ucapan ‘All Eyes on Rafah’ di sosial media agar bisa menarik perhatian masyarakat sebab adanya kekejaman yang terjadi pada masyarakat Gaza.

Asal Usul Istilah ‘All Eyes on Rafah’

Terkait dengan asal usul istilah ‘All Eyes on Rafah’ sendiri, diduga berasal dari komentar Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia, Rick Peeperkorn yang menyebut “Semua mata tertuju pada Rafah” di bulan Februari lalu.

Baca Juga: Israel Makin Menjadi-jadi Gempur Rafah, Terkini 35 Orang Tewas

Hal tersebut diucapkan oleh Rick Peeperkorn tepatnya setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan untuk dibuatkan rencana evakuasi ke kota tersebut menjelang serangan direncanakan dengan tujuan melenyapkan benteng terakhir militan Hamas yang tersisa menurut Netanyahu.

Ungkapan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk permintaan bagi para pengamat agar tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah.

Dimana disebutkan sebanyak 1,4 juta orang berlindung setelah melarikan diri dari pertempuran hebat di komasi lain saat Israel melanjutkan serangannya meskipun mengetahui ada banyak penduduk sipil di wilayah tersebut.

Tragedi Rafah

Seperti diketahui, militer Israel melancarkan serangan udara di area kemanusiaan yang menjadi wilayah pengungsi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Dari serangan yang terjadi pada Minggu (26/5/2024) tersebut, setidaknya 50 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan tersebut dan disebutkan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan yang dilangsungkan oleh Israel tersebut menghantam area pengungsi yang ada di Rafah. Diketahui, area serangan udara Israel tersebut bahkan menghantam area Tel Al Sultan di Rafah bagian barat.

Area ini diketahui menampung ribuan pengungsi perang dan sebagian besar mereka melarikan diri dari area timur Rafah yang diserbu oleh tank-tank Israel dua minggu yang lalu.

Serangan Israel pada Rafah tersebut terjadi beberapa hari setelah Tel Aviv diperintahkan oleh Mahkamah Internasional atau ICJ untuk segera menghentikan serangannya di Rafah.

Namun, otoritas Israel menolak perintah ICJ tersebut dengan menyebut serangannya di Rafah tidak akan memusnahkan warga sipil Palestina.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI