Suara.com - Kiky Saputri membalas sindiran netizen yang menyerangnya gara-gara ikut berkomentar tentang kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Padahal, iya ikut mengeluhkan potongan iuran Tapera tersebut.
Diketahui, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024, besaran iuran Tapera adalah 3 persen dari gaji atau upah peserta pekerja dan penghasilan untuk peserta pekerja mandiri. Kemudian, tanggungan iuran ini akan dibagi dua, yakni pemberi kerja sebesar 0,5 persen dan pekerja sebanyak 2,5 persen.
Menurut Kiky Saputri, banyak netizen yang keliru dan menyebutkan bahwa kebijakan tersebut lahir dari Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. Padahal, kebijakan itu lahir di era Presiden Jokowi.
"Banyak yang tantrum ke pilihan Presiden yang akan datang, padahal yang dikritisi kebijakan Presiden yg sekarang," kata Kiky lewat media sosial X@kikysaputrii, dikutip Rabu (29/5/2024).
Baca Juga: Jeritan Serikat Pekerja: Iuran Tapera Hanya Bikin Kelas Menengah Semakin Miskin Lagi
Kiky sendiri merupakan pendukung Prabowo-Gibran. Ia pun menanyakan kepada netizen jika yang menang bukan Prabowo.
"Emang ente pada yakin banget kalo “pilihan kalian” yg menang, kebijakan ini tidak dibuat juga oleh Pak Jokowi? Trus yang boleh mengkritisi cuma yg kalah gitu? Gimana sih. Ga ngerti deh adinda," katanya.
"Okeee gass okee gass," sambungnya lagi.
Sebelumnya, Kiky Saputri mengkritik iuran Tapera. “Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat. Atau Tabungan Penderitaan Rakyat? Akhhh~” sindir Kiky. Sayangnya, sindiran tersebut justru menuai cibiran netizen karena dianggap pendukung rezim Jokowi.
Baca Juga: Akal-akalan Iuran Tapera, Uangnya Diputarkan Untuk Apa?