Susuri Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Siswa Temukan Ratusan Kilogram Limbah Plastik!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 Mei 2024 | 17:50 WIB
Susuri Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Siswa Temukan Ratusan Kilogram Limbah Plastik!
Limbah plastik. (Pexels/Mali Maeder)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok siswa dari SMA Labschool Cibubur menjadi saksi betapa masalah sampah dan limbah plastik di Indonesia perlu perhatian serius. Sebab saat menyusuri Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, mereka menemukan ratusan kilogram limbah plastik di pinggir pantai!

Bukan tanpa alasan sekelompok siswa ini menyusuri pinggir pantai mencari sampah. Kegiatan ini Odysée Plastique ini juga diikuti oleh berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, Taiwan, dan beberapa negara Eropa termasuk Prancis. Para siswa SMA Labschool Cibubur didampingi perwakilan dari Institut Français Indonésie (IFI) dan OceanKita mengumpulkan limbah plastik di pesisir pantai, kemudian mengklasifikasikannya sesuai jenisnya.

Hasil pendataan yang dilakukan Jumat (24/5) menunjukkan jumlah limbah yang terkumpul di satu bagian pesisir pantai mencapai 129,4 kg, didominasi oleh pembungkus makanan sekali pakai. Nantinya, limbah tersebut kemudian akan diolah bersama komunitas pengelola plastik Stuffo Lab, GudRnD.

Siswa Temukan Ratusan Kilogram Limbah Plastik. (Dok. Labschool Cibubur)
Siswa Temukan Ratusan Kilogram Limbah Plastik. (Dok. Labschool Cibubur)

Mengapa Limbah Plastik Berbahaya?

Mengurangi penggunaan plastik dan mengolah sampah plastik dengan benar sangat penting untuk melindungi lingkungan dan kesehatan manusia. Setidaknya, ada 3 alasan mengapa limbah plastik berbahaya bagi lingkungan:

Sulit terurai

Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai secara alami. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah plastik yang mencemari tanah, air, dan laut.

Meracuni lingkungan

Saat terurai, plastik melepaskan mikroplastik dan zat kimia berbahaya ke lingkungan. Mikroplastik dapat tertelan oleh hewan dan manusia, dan zat kimia dapat mencemari tanah dan air, membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.

Baca Juga: Fuji Pamer Potret Kenakan Dres Putih Ketat di Pinggir Pantai, Ngaku 'Kangen' Hal Ini

Membahayakan satwa liar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI