Disebutkan, pemilik akun @sharvinaocta yang memposting video tersebut, ADHD pada anak perempuan memang seringkali tidak terlihat gejalanya, karena itu pada saat anak-anak jarang terdiagnosa.
"Pada anak perempuan tipe yang paling sering terlihat (dominan) adalah inatentif, jadi dianggapnya anak ini sering bengong, cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik (meski tidak semua yaa, ada juga yg mix). Makanya sering masking," tulisnya.
"Tau-tau pas dewasa kondisinya semakin parah karena faktor hormonal, misal saat pubertas, saat hamil, menyusui, baru terdiagnosa," tambah dia.
ADHD sendiri juga memiliki tingkatannya. Profil ADHD yang ringan saat dewasa biasanya akan lebih mudah untuk survive. Karena sebagian gejalanya akan hilang.
"Dan yang masih tersisa adalah gangguan eksekutifnya saja seperti sulit fokus, ceroboh, ngomongnya cepet-cepet, dan sering berubah topik (jumping-jumping), tidak terorganisir, ngaret mulu, gak peka, SERING LUPA, mudah gelisah, sulit mengelola emosi (ini yg sering misdiagnosa jd bipolar), hyperfocus, impulsive, fidgeting," tutup akun tersebut.