Suara.com - Perwakilan Forum Anak Jawa Tengah menyampaikan pentingnya untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah yang dihadapi anak-anak Indonesia saat ini, terutama isu bullying yang bertentangan dengan pesan perdamaian.
Hal itu diungkapkan Dandi Resando dan Salma Amalia Rizquna dari Forum Anak Jawa Tengah saat Borobudur Peace & Prosperity Festival (BPF) 2024, yang diadakan di Candi Borobudur beberapa waktu lalu.
“Kami Forum Anak Jawa Tengah yakin kita semua dapat menjadi promotor perubahan untuk perdamaian dan kesejahteraan. Kami percaya perdamaian itu harus diusahakan sejak anak-anak. Salah satu upaya kami adalah membuat platform Jogo Konco, atau menjaga teman, sebagai upaya melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk perundungan terhadap anak” ungkap Salma.
Sementara itu, Chief Field Office UNICEF Surabaya untuk Jawa, Arie Rukmantara, menekankan pentingnya melibatkan anak-anak dalam tindakan langsung untuk menjaga lingkungan, mulai dari hal-hal kecil seperti memungut sampah di lingkungan sekitar mereka sendiri.
“Ini adalah rumah mereka, masa depan mereka. Mari selamatkan planet ini mulai dari wilayah kita sendiri. Untuk setiap anak Indonesia, bertindaklah sekarang," kata Arie.
Para Duta Besar Menyuarakan Pesan Perdamaian dan Persatuan
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menekankan bahwa tujuan BPF untuk melestarikan warisan leluhur dan mempromosikan budaya Jawa dan Indonesia ke seluruh dunia adalah tugas yang mulia. Begitu juga dengan upaya untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan, kemakmuran, pembangunan, dan keadilan.
“Sangat penting bagi orang-orang untuk bertemu, berbicara, dan bertukar pandangan tentang berbagai isu. Kita mendapat kesempatan besar untuk merasakan budaya Jawa dan Nusantara yang luar biasa. Sangat penting bagi kita untuk saling memahami, jika kita saling memahami kita akan menerima satu sama lain. Jika kita menerima satu sama lain kita menjadi teman, dan tidak memulai konflik atau perang, yang merupakan kekhawatiran besar bagi dunia saat ini.”
Sementara itu, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia, Professor Admiral Jayanath Colombage, menyampaikan apresiasinya terhadap beragam pengalaman budaya yang ditampilkan pada BPF 2024.
Baca Juga: Intip Tas Branded Baby Mamesah, Kakak Angkat Aaliyah Massaid yang Pekerjaannya Gak Kaleng-Kaleng
“Kami baru saja memecahkan pot berisi air yang melambangkan perdamaian dan kemakmuran, karena tanpa air tidak ada kehidupan di bumi. Selama dua hari terakhir, kami menikmati keindahan dan budaya Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Ngawen. Saya harap pesan ini dapat tersampaikan dengan jelas: dunia membutuhkan perdamaian, dunia membutuhkan kemakmuran, dunia membutuhkan persatuan. Kita harus hidup dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dalam keberagaman” ungkapnya.
BPF sendiri telah diadakan dalam tiga edisi sejak tahun 2022, bekerja sama dengan Pemerintah dan warga setempat untuk memamerkan kerajinan lokal dan mempromosikan Pariwisata Internasional di Kawasan Candi Borobudur dan Kabupaten Magelang.