Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi membatalkan semua kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) setelah bertemu Presiden Joko Widodo. Peristiwa ini membuat publik penasaran dengan riwayat pendidikan Nadiem Makarim apabila dibandingkan dengan Presiden Jokowi, siapa lebih unggul?
Nadiem menemui Presiden Jokowi di Istana Presiden Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024. Menurut Nadiem, dirinya sudah mendengar aspirasi dan mengerti yang dirasakan, khususnya keluarga mahasiswa karena kenaikan UKT di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Ia juga mengaku sudah bertemu para rektor di berbagai universitas. Hasilnya dari pertemuan tersebut, Kemendikbudristek Pilih membatalkan kenaikan UKT pada tahun ini.
"Dan kami Kemendikbudristek mengambil keputusan untuk membatalkan kenaikan UKT di tahun ini dan kami akan mere-evaluasi semua permintaan peningkatan UKT di PTN, PTN," kata Nadiem di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca Juga: Pendidikan Moncer Athina Papadimitriou, Calon Istri Rio Haryanto yang Lulusan Luar Negeri
Terlepas dari hubungan atasan dan bawahan, sebagai presiden dengan menteri sebagai anak buahnya, ternyata Pendidikan Nadiem Makarim jauh lebih tinggi dibandingkan Presiden Jokowi loh. Berikut ini hasil rangkuman suara.com, Selasa (28/5/2024).
1. Pendidikan Nadiem Makarim lulus S2 Harvard
Nadiem Makarim merupakan anak lelaki satu-satunya Pengacara keturunan Arab asal Pekalongan, Jawa Tengah, Nono Anwar Makarim. Ia lahir di Jakarta, 4 Juli 1984.
Suami dari Franka Franklin ini ternyata kerap pindah-pindah sekolah saat SD hingga SMP di Indonesia. Barulah saat SMA, pendiri aplikasi Gojek ini pilih bersekolah di Singapura.
Melansir Taman Edukasi Kebangsaan, disebutkan saat meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi Nadiem kembali 'merantau' ke Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di Brown University dan berhasil lulus meraih gelar BA (S1) dengan jurusan International Relations pada 2006.
Baca Juga: Mempromosikan Pendidikan Holistik, British School Jakarta Kembali Gelar Wellbeing Symposium
Menariknya, selama kuliah S1 Nadiem juga menjalani program pertukaran di London School of Economics. Tidak berhenti di sana, setelah sempat bekerja di Mckinsey & Company sebagai konsultan manajemen, Nadiem kemudian melanjutkan pendidikan S2-nya.
Nadiem Makarim berhasil mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration) setelah menyelesaikan studinya di Harvard Business School.
2. Pendidikan Jokowi lulus S1 UGM
Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Jokowi lahir dan besar di Solo hingga lulus dari bangku SMA berkat jerih payah sang ayah, Noto Mihardjo yang bekerja sebagai pedagang kayu.
Pendidikan Jokowi dimulai dari Sekolah Dasar Negeri atau SDN 111 Tirtoyoso. Sekolah ini juga dikenal sebagai lembaga pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Selanjutnya ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri alias SMPN 1 Surakarta. Lalu melanjutkan di Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 1 Surakarta
Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Ketika menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Jokowi memilih fakultas kehutanan dengan jurusan teknologi kayu.
Di kampus, ia belajar lebih dalam tentang kayu, mulai dari pemanfaatan kayu, struktur kayu hingga teknologi kayu. Jokowi lulus dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1985 dengan judul skripsi 'Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta'.
Setelah lulus, ia mendirikan usaha mebel bersama keluarganya di Solo. Meskipun terjun ke dunia bisnis, Jokowi memiliki ketertarikan dalam bidang politik sejak muda.