Cegah Dampak Polusi Udara Jakarta, Ini Tips Ampuh Lindungi Kulit dari Dokter Spesialis!

Senin, 27 Mei 2024 | 19:03 WIB
Cegah Dampak Polusi Udara Jakarta, Ini Tips Ampuh Lindungi Kulit dari Dokter Spesialis!
Masyarakat berjalan sambil menggunakan masker di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (21/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kualitas udara di DKI Jakarta kian memburuk. Berdasarkan dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pada Senin (27/05/2024), DKI Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat dan masuk di kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Melihat udara di Jakarta yang kian memburuk ini juga menjadi sorotan. Pasalnya, kualitas udara buruk ini dapat memengaruhi kesehatan, termasuk kulit. Udara yang buruk dapat membuat kulit alami berbagai masalah yang membuat penampilan menjadi buruk.

Sekretaris umum Perdoski sekaligus Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dr. Hanny Nilasari,Sp.DVE, Subsp. Ven., FINSDV,FAADV mengatakan, kualitas udara buruk tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah seperti beruntus hingga biang keringat.

Ilustrasi Menjaga Kesehatan Kulit (pexels)
Ilustrasi Menjaga Kesehatan Kulit (pexels)

Sebab berbagai risiko tersebut, dr. Hanny menyarankan agar masyarakat dapat lakukan pencegahan. Saat kualitas udara buruk, masyarakat dianjurkan untuk melakukan double cleansing setelah melakukan aktivitas seharian. Hal ini akan membantu membersihkan area wajah sehingga tidak ada debu yang tertinggal dan berisiko sebabkan masalah di kulit.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Chemical Exfoliating Serum yang Diklaim Dapat Menghaluskan Kulit Bertekstur

“Sebetulnya kalau polusi itu berkaitan dengan membersihkan kulit. Dengan cara double cleanser itu lebih harus dilakukan oleh orang-orang yang hidup atau tinggal di kelembaban dan populasinya tinggi,” ucap dr. Hanny saat diwawancarai di acara Wardah Science Didukung Skinverse, Senin (27/5/2025).

Tidak hanya itu, penggunaan  skincare juga harus diperhatikan. Ia menyarankan untuk menggunakan pelembab secara rutin. Di sisi lain, kebiasaan mencuci muka tidak boleh terlalu sering.

Hal lain yang juga harus diperhatikan yakni penggunaan sunscreen. Ia menyarankan, untuk penggunaan sunscreen, bagi para pekerja bisa menggunakan dengan SPF 35. Sementara, untuk beberapa orang dengan kondisi kulit tertentu dan usia lanjut, dianjurkan menggunakan sunscreen SPF 50 demi menjaga dari panas dan polusi.

“Perawatannya perawatan lagi panas untuk saat ini jadi menggunakan pelembab, tidak sering-sering cuci muka dengan sabun, itu juga merupakan salah satu yang memang harus diperhatikan. Juga menggunakan sunscreen, SPF-nya juga minimal 35. Tapi beberapa orang memiliki kebutuhan 50 SPF,” sambungnya.

Sementara berbagai masalah yang timbul ini dapat terjadi karena kulit biasanya menggunakan make up yang tebal sehingga berisiko sebabkan masalah. Apalagi, di bagian kulit yang tertutup, hal tersebut bisa membuat panas dan lembab sehingga sebabkan peradangan hingga alami jerawat.

Baca Juga: Begini Cara Diet Sehat Saran Dari Dokter Gizi Klinik: Boleh Pakai Bumbu Tapi Jangan Digoreng

“Yang paling sering bruntus dan biang keringat, apalagi jika kita menggunakan make up yang agak tebal. Bukan hanya skincare tetapi make up, enggak hanya pakai pelembab dan sunscreen tapi kita juga menggunakan bedak gitu,” kata dr. Hanny.

“Di area-area tertentu misalnya dahi apalagi yang tertutup hijab itu panas dan lembab itu potensial sebabkan peradangan kulit. Dan juga jerawat area tertutup misalnya,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI