Suara.com - Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri baru-baru ini memberikan pujian setinggi langit atas sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pujian kepada Ahok ini disampaikan Megawati dalam pidato saat membuka rakernas PDIP pada Jumat (24/5/2024).
Dalam pidatonya, Megawati bercerita bahwa Ahok menghubunginya dan meminta waktu untuk bertemu. Ternyata, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berniat pamit ke Megawati untuk mundur dari jabatannya sebagai Komut Pertamina.
Keputusan keluar dari Pertamina itu ternyata merupakan sikap setia Ahok kepada PDIP. Adab Ahok itu pun menuai pujian setinggi langit dari Presiden RI ke-5 tersebut. Bahkan, Megawati turut menyindir bahwa PDIP hanya untuk kader-kader berani dan tidak gampang goyah.
Mengenai itu, menarik untuk melihat riwayat pendidikan dan karier Ahok.
Baca Juga: Ahok Digoda Megawati di Penutupan Rakernas PDIP: Namanya Bagus Tapi Kok Nasibnya Nggak Ya?
Pendidikan Ahok
Basuki Tjahaja Purnama lahir di Manggar, Belitung Timur pada 29 Juni 1966. Pria yang akrab disapa Ahok ini adalah putra pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw).
Terkait kisah asmara, Ahok sempat menikah dengan Veronica Tan. Dari pernikahan pertamanya, ia dikaruniai tiga orang anak bernama Nicholas Sean, Nathania dan Daud Albeenner.
Namun rumah tangga Ahok dan Veronica Tan berakhir di meja hijau. Usai bercerai, Ahok kemudian menikah dengan Puput Nastiti Devi. Dari pernikahannya dengan Puput, Ahok dikaruniai dua orang anak.
Sementara itu terkait pendidikan, Ahok bersekolah dari SD sampai SMP di Belitung. Barulah pada SMA, Ahok pindah ke ibu kota dan bersekolah di SMA III PSKD Jakarta.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Megawati Minta Rakyat Dididik Tak Terlibat Jual Beli Suara
Usai lulus SMA, Ahok memutuskan untuk kuliah Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti. Ia berhasil lulus dan mendapatkan gelar insinyur pada 1990, tepatnya di usia 24 tahun.
Ahok lantas meneruskan pendidikan dengan mengambil S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya. Ia berhasil mendapatkan gelar Master pada 1994.
Perjalanan Karier Ahok
Sebelum terjun ke politik, Ahok rupanya memulai kariernya di dunia bisnis pada tahun 1992. Kala itu, ia mengawali karier sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada, sebelum akhirnya pindah ke PT Simaxindo.
Usai mendapatkan cukup pengalaman, Ahok memberanikan diri membangun pabrik pengelolaan pasir kuarsa pada 1995. Pabrik pasir milik Ahok ini didirikan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Seiiring berjalannya waktu, Ahok juga berhasil meyakinkan investor Korea untuk membangun Tin Smelter atau pelabuhan biji timah di KIAK.
Sukses di dunia bisnis, Ahok memulai peruntungannya di dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2004. Usai bergabung, sosoknya langsung ditunjuk sebagai Ketua DPC PIB Kabupaten Belitung.
Ahok lantas maju dalam Pilkada 2024 sebagai calon Bupati Belitung Timur. Tak disangka, ia keluar sebagai pemenang dengan mengantongi suara 37.19 persen.
Namun baru dua tahun menjabat sebagai Bupati, Ahok memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2006. Bukan tanpa alasan, ia ternyata ingin maju dalam Pilgub Bangka Belitung. Sayang, Ahok kalah melawan Eko Maulana Ali dari Golkar.
Pada 2009, Ahok maju sebagai caleg lewat Partai Golkar. Ia pun berhasil menduduki kursi anggota Komisi II DPR RI. Tetapi beberapa tahun berselang, Ahok kembali ganti partai.
Ia memutuskan bergabung ke partai yang didirikan Prabowo Subianto, yakni Partai Gerindra. Namanya kemudian ditunjuk Gerindra untuk mendampingi Joko Widodo sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pasangan Jokowi-Ahok pun berhasil menang di Pilgub DKI Jakarta. Ahok kemudian diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2014. Hal ini terjadi usai Jokowi mundur dari jabatan dan terpilih sebagai Presiden RI.
Tiga tahun berselang, Ahok maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Sayang, Ahok kalah dari pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Bahkan sosoknya juga terjerat kasus penistaan agama di tengah situasi kampanye Pilgub. Alhasil, Ahok gagal terpilih sebagai Gubernur DKI dan malah masuk jeruji besi pada 2017.
Ahok akhirnya dibebaskan dari penjara pada 2019. Usai bebas, ia sempat menjauhkan diri dari dunia politik dan memilih fokus membangun rumah tangga. Namun, Ahok akhirnya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Komut Pertamina.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa