Suara.com - Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah menjadi sorotan setelah dikabarkan diikuti oleh anggota Densus 88 saat makan malam di sebuah restoran Prancis di Jakarta.
Febrie, yang saat ini menangani kasus korupsi Timah, diketahui diawasi oleh beberapa orang saat memasuki restoran tersebut. Salah satu penguntit, yang dikatakan anggota Densus 88, sempat ditangkap oleh pengawal Febrie dan diamankan di Kejagung.
Kasus ini sendiri membuat publik penasaran, ada apa sebenarnya di balik penguntitan itu. Tak hanya itu tugas Densus 99 dan juga bayaran setiap bulannya pun menjadi sorotan.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri memiliki kualifikasi khusus karena bertugas memberantas dan mencegah terorisme di Indonesia, berbeda dengan anggota polisi biasa.
Baca Juga: Lifestyle Influencer: Benarkah Gajinya Besar dan Masa Depan Menjanjikan?
Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiterorisme yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.
Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas.
Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
Gaji anggota Densus 88 tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan setara dengan Golongan IV Polri. Untuk menjadi anggota Densus 88, seseorang harus menjadi anggota Polri aktif terlebih dahulu dan melewati seleksi khusus.
Berikut informasi gaji anggota Densus 88 yang dikabarkan sebanding dengan Golongan IV Polri, dengan kisaran Rp3-5 juta setiap bulan:
Perwira Menengah (Pamen):
- Komisaris Besar (Kombes): Rp3.190.700 - Rp5.243.400
- Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): Rp3.093.900 - Rp5.084.300
- Komisaris Polisi (Kompol): Rp3.000.100 - Rp4.930.100
Perwira Tinggi (Pati) atau jenderal polisi:
- Jenderal Polisi: Rp5.238.200 - Rp5.930.800
- Komisaris Jenderal Polisi (Komjen): Rp5.079.300 - Rp5.930.800
- Inspektur Jenderal Polisi (Irjen): Rp3.290.500 - Rp5.576.500
Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen):
Rp3.290.500 - Rp5.407.400
Gaji yang diterima anggota Densus 88 dapat bervariasi sesuai dengan pangkat mereka dan belum termasuk tunjangan bulanan yang mereka terima.