Suara.com - Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur sekaligus keponakan dari Prabowo Subianto, Budi Djiwandono dikabarkan masuk radar Partai Demokrat untuk diusung sebagai bakal calon Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.
Hal ini pun diungkap oleh Kepala Bakomstra Demokrat, Herzaky. Herzaky pun mengaku tiga nama tersebut sudah masuk dalam bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dan akan segera diputuskan oleh pihak internal Demokrat.
"Sementara ini kami menyimpan 3 nama, kalai dilihat ada Bapak Budi Djiwandono dari Partai Gerindra, beliau juga anggota DPR RI dari Kaltim. Kepemimpinan beliau dalam menyukseskan tim Bravo TKN Prabowo - Gibran dalam Pilpres 2024 lalu sudah terbukti. Kita juga ada nama lain, seperti Bapak Ridwan Kamil Golkar. Kesempatan beliau cukup kuat disini. Ada juga Pak Sudirman Said mantan Menteri ESDM kita, beliau juga sangat kompeten dalam kepemimpinan dan kompetensi teknisnya," ungkap Herzaky dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (24/5/2024) hari ini.
Herzaky tak menampik bahwa Budi Djiwandono mendapat banyak atensi dari Demokrat untuk bisa diusung sebagai bakal calon GubernurJakarta. Kemampuan Budi dalam memimpin TKN Prabowo-Gibran dinilai menjadi poin besar untuk bisa didukung juga oleh partai lain.
Lalu, seperti apa sosok Budi Djiwandono dan latar belakang pendidikan yang ia pernah tempuh?
Pendidikan Budi Djiwandono
Gerardus Budisatrio Djiwandono, B.A. atau akrab dikenal dengan nama Budi Djiwandono ini lahir di Jakarta, 25 September 1981. Saat ini, Budi masih menjabat sebagai anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Budi sendiri terlahir dari keluarga politikus dan pejabat. Sang ayah, Joseph Sudrajad Djiwandono merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia, sedangkan sang ibu Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo merupakan kakak kandung dari Presiden RI terpilih periode 2024 - 2029, Prabowo Subianto.
Sejak kecil, Budi menghabiskan waktunya di Jakarta. Ia pernah bersekolah di SD Santa Theresia dan SMP Pelita Harapan Tangerang Selatan sebelum akhirnya pindah ke Amerika Serikat dan bersekolah tingkat SMA di Berkshire School, Amerika Serikat.
Baca Juga: Sudirman Said: Tak Elok kalau Gubernur Jakarta Jadi Batu Loncatan untuk Karier Politik Berikutnya
Pasca lulus dari SMA di Amerika Serikat, Budi melanjutkan pendidikan tingginya di Clark University, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan dan Hubungan Internasional.
Usai lulus kuliah di Amerika, Budi kembali ke Indonesia untuk berkarier. Ia langsung bergabung dengan Partai Gerindra dan diamanahkan untuk menjabat sebagai Ketua Bidang Investasi dan Pasar Modal DPP Partai Gerindra sejak tahun 2008 hingga 2020 lalu.
Selain itu, Budi juga berkecimpung di dunia bisnis. Ia pun beberapa kali diamanahkan jabatan strategis, seperti Komisaris Utama di PT Karunia Tidar Abadi, Direktur di PT. Kertas Nusantara, Dirut di PT Nusantara Pandu Energi, Komisaris di PT Satrio Putra Tidar, Wakil Direktur Utama di PT Nusantara Energy.
Kesuksesan Budi dalam dunia usaha ternyata menuntunnya untuk bertemu para politikus. Selama hampir 6 tahun bergabung dengan Gerindra, Budi mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai calon Anggota DPR RI dari dapil Kalimantan Timur pada pemilu 2014 silam.
Sayangnya, Budi dinyatakan kalah dalam pemilu. Namun, ia akhirnya dilantik sebagai anggota DPR RI Pergantian Antar Waktu (PAW) periode 2017–2019 lantaran menggantikan Luther Kombong yang meninggal dunia di Singapura.
Budi kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI Fraksi Gerindra pada pemilu 2019. Hasilnya, ia kembali melenggang ke Senayan dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI periode 2019-2024.
Pada Pemilu 2024, Budi mendukung sang paman, Prabowo Subianto dengan bergabung bersama TKN Prabowo-Gibran. Ia juga dinyatakan lolos sebagai calon anggota DPR RI periode 2024-2029 lewat pencalonannya sebagai anggota DPR RI dapil Kaltim.
Kini, nama Budi kembali disebut tengah dipertimbangkan untuk diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Kontributor : Dea Nabila