Syahrini Gelar Tasyakur 7 Bulan Kehamilan, Ada Manfaatnya dalam Hukum Islam?

Kamis, 23 Mei 2024 | 19:51 WIB
Syahrini Gelar Tasyakur 7 Bulan Kehamilan, Ada Manfaatnya dalam Hukum Islam?
Syahrini mengumumkan kehamilan anak pertama (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah mengumumkan kehamilannya, Syahrini kini mengadakan acara tasyakur 7 bulan kehamilan di Singapura.

Digelarnya acara tasyakur 7 bulan kehamilan Syahrini dibagikan langsung pelantun Sesuatu itu di akun Instagram story-nya, Kamis (23/5/2024). Nampak istri Reino Barack ini memamerkan berbagai ornamen dan hiasan dekorasi berupa bunga dan lilin yang cantik.

Tidak hanya itu, ada juga meja makan mewah dengan nuansa putih.

Syahrini Adakan Tasyakur 7 Bulan. (Instagram)
Syahrini Adakan Tasyakur 7 Bulan. (Instagram)

Syahrini juga melengkapi unggahannya dengan keterangan acara tasyakuran 7 bulan kehamilan.

Baca Juga: Menakar Aset Kekayaan Orang Tua Reino Barack yang Tak Habis 7 Turunan, Kini Siap Sambut Cucu

"Tasyakuran 7 bulanan, Singapore, Mei 2024," tulis Syahrini.

Hukum Islam Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan

Situs resmi Muhammadiyah menyebutkan bahwa tidak ada dalil hukum Islam yang membahas tentang tradisi 7 bulanan pada ibu hamil anak pertama. Sehingga dipastikan tradisi mitoni atau tingkeban bukan berasal dari ajaran islam.

Lantaran tidak memiliki dasar hukum Islam, kegiatan 7 bulanan ibu hamil termasuk dalam ghairu masyru‘ atau tidak disyariatkan, yaitu sesuatu yang diada-adakan dalam masalah agama.

"Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengadakan sesuatu dalam urusan kami yang bukan termasuk di dalamnya maka ia tertolak," ungkap hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim.

Baca Juga: Tabiat Syahrini Selama Hamil Dibongkar Aisyahrani: Nongkrong, Wara-wiri...

Meski begitu, menurut situs NU Online, acara mitoni yang diadakan pada kaum Nahdliyin tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan disebutkan jika tradisi ini berasal dari Al-Quran Surat Al-Araf ayat 189 yang menjelaskan tentang sikap Nabi Adam saat pertama kali istrinya Siti Hawa merasakan beban berat tas bayi yang di kandungannya.

Pada momen ini, Nabi Adam mendoakan anak dan istrinya dengan kalimat, "Semoga Allah memberkati kalian berdua di malam kalian,".

Meski tidak ada dasar Al-Qur'an secara eksplisit, menurut Nahdlatul Ulama (NU), saat ditelisik lebih jauh, 7 bulanan sesuai dengan dalil hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayat Imam Muslim saat menjelaskan proses penciptaan manusia saat masih di dalam kandungan ibunya.

Penciptaan ini bermula dari yang hanya berupa sperma (nuthfah) yang berproses selama empat puluh hari lamanya, Kemudian menjadi segumpal darah (‘alaqah) yang juga berproses selama empat puluh hari lamanya.

Kemudian menjadi segumpal daging (mudlghah) yang juga berproses selama empat puluh hari lamanya, lalu menjadi satu janin dengan bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya rupa seorang manusia.

Berdasarkan inilah umat muslim di Indonesia kerap mendoakan jabang bayi yang ada di kandungan ibunya yang telah memasuki masa hamil tua.

Untuk keperluan itu, dianjurkan untuk mengumpulkan para tetangga agar ikut serta mendoakan jabang bayi agar diberi kesempurnaan rupa, keselamatan, kesehatan dan kemudahan ketika nanti dilahirkan pada waktunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI