2. Metode bayi tabung
IVF atau bayi tabung meningkatkan kemungkinan hamil anak kembar, karena saat proses bayi tabung dilakukan dokter akan mengekstraksi sel telur dan membuahinya dengan sperma suami di laboratorium untuk menghasilkan embrio.
Embrio yang sudah dibuahi dimasukan ke dalam rahim perempuan. Umumnya untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan, dokter bisa memasukan lebih dari satu embrio ke dalam rahim. Sehingga bayi kembar bisa terjadi jika kedua embrio berhasil ditanam dan berkembang di dalam rahim.
3. Perawatan kesuburan
American Society for Reproductive Medicine (ASRM) mencatat faktor utama yang meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar adalah penggunaan perawatan kesuburan.
Beberapa obat kesuburan bekerja dengan menstimulasi indung telur wanita, yang terkadang menyebabkan mereka melepaskan lebih dari satu sel telur. Jika sperma membuahi kedua sel telur ini, maka bisa menghasilkan anak kembar.
4. Perempuan hamil di atas 30 tahun
Menurut Office on Women's Health, perempuan yang berusia 30 tahun ke atas lebih mungkin hamil anak kembar. Ini karena pada usia ini perempuan lebih besar kemungkinan melepaskan lebih dari satu sel telur selama siklus reproduksinya dibanding perempuan lebih muda.
5. Tinggi dan berat perempuan
Baca Juga: Dasar Julid, Ada yang Ragukan Kehamilan Syahrini sampai Tagih Bukti USG
ASRM melaporkan kembar non identik lebih sering terjadi pada perempuan bertubuh tinggi atau lebih gemuk dibandingkan perempuan bertubuh kecil. Alasannya tidak jelas, tapi mungkin karena nutrisi yang lebih baik.