Infografis
“Itu yang lumayan tegang pada saat itu, baru (kepikiran) ‘Oh yang kemarin (suara ledakan) ini kayaknya’. Tapi saya berpikiran positif, saya basuh, malam-malam jam 3 gue mandi ulang lagi deh,” sambungnya.
Menurut Ruben, peristiwa ini terjadi selama dua hari berturut-turut di jam yang sama, yakni pukul 03.15. Namun Ruben bersyukur sebab menurut pemahamannya, keluarnya darah malah menunjukkan bahwa kiriman gaib tidak berhasil mengenai dirinya.
Om Hao membenarkan hal tersebut, “Kalau ini teluh, guna-guna, santet, atau pelet, kalau kita mendengar suara entah itu ledakan, suara seperti dilempar, atau sesuatu yang pecah, itu berarti justru gagal.”
“Nah ketika orang yang menjadi target mengeluarkan sesuatu dari tubuhnya, entah mual muntah, atau kita tiba-tiba keluar darah dari mana kita nggak tahu, atau waktu kita tidur di bawah tempat tidur ada serpihan kita tidak tahu (dari mana asalnya), itu berarti tidak bisa. Dalam kasusnya Mas Ruben tadi akumulasi dari semuanya,” lanjutnya.
Om Hao kemudian menjelaskan jam-jam rawan kiriman gaib, “Itu pasti ada dua waktu, kalau nggak Maghrib antara 17.30-18.30, yang kedua itu jam 12 malam sampai menjelang subuh.”
