Infografis
Suara.com - Menurunnya kondisi kesehatan Ruben Onsu belakangan ini berujung memunculkan kembali isu-isu gangguan mistis yang dialaminya.
Ruben sendiri tak pernah menutupi perkara tersebut, dan salah satu yang pernah mendengarkan ceritanya secara langsung adalah Om Hao. Sosok indigo di balik penulisan Kisah Tanah Jawa itu pernah dimintai tolong oleh Ruben untuk melihat sebuah foto yang diduga berkaitan dengannya.
Hal ini terlihat di konten bertajuk The Onsu: Mata ke Mata yang diunggah di kanal YouTube The Onsu Family pada 24 Maret 2022. Namun foto yang ditunjukkan Ruben ke Om Hao tak diperlihatkan ke penonton podcast.
“Itu sampah metafisika. Jadi seluruh tubuh, sampah-sampah metafisika itu dalam artian energi negatif yang dikirimkan dijadikan satu, dikeluarkan. Enggak hanya makhluk astral aja yang ada di situ, penyakit-penyakit juga ada, tapi penyakitnya non-medis,” terang Om Hao, dikutip pada Kamis (23/5/2024).
Ruben lalu menceritakan pengalaman mistis nan mengerikan yang dialaminya. Diduga pengalaman inilah pemicu munculnya sampah metafisika yang dianalisis oleh Om Hao.
“Beberapa waktu lalu, 3 atau 4 kali lah ya, kita sering dengar ledakan di atas kepala,” tutur Ruben. Padahal Ruben meyakini tidak ada orang yang bermain petasan di lingkungan rumahnya.
Namun saat itu Ruben mencoba untuk tidak mengindahkan, terutama demi menenangkan Sarwendah yang sempat ketakutan. Hingga Ruben melihat sendiri kejanggalan yang terjadi pada tubuhnya.
“Saya kalau malam pasti ke kamar mandi, jam 2, jam 3. Nah setelah saya pipis, mau ada cairan yang keluar gitu. Akhirnya saya (muntahkan),” kata Ruben.
Namun menurut Ruben, tidak ada yang bisa dimuntahkannya saat itu. Malah setelahnya Ruben kembali merasakan dorongan untuk buang air kecil. Namun bukannya mengeluarkan air seni, Ruben justru menemukan darah segar di kakinya.
Baca Juga: Riwayat Hidup Ruben Onsu Terima Honor Cuma Goceng hingga Beli Nasi Padang Sebungkus untuk Sekeluarga
“Pas lagi saya gini (menunduk), saya, ‘Hah?’ Keluar darahnya itu dari paha sebelah kanan,” tutur Ruben. “Enggak ada (luka) sama sekali.”
