Suara.com - Setelah menikah, pasangan akan kembali melakukan penyesuain terhadap kehidupan baru yang mereka jalani bersama. Sebagai satu keluarga, suami dan istri perlu bekerja sama dalam banyak hal, salah satunya menyusun keuangan untuk kebutuhan harian hingga rencana masa depan.
Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman menjelaskan pentingnya manajemen keuangan sebagai langkah penting dalam melindungi keluarga. Dia juga menyarankan, pasangan yang baru menikah sebaiknya sudah berdiskusi dan menyusun strategi keuangan untuk mencapai tujuan finansial bersama.
"Lewat manajemen keuangan yang bijaksana, kondisi finansial menjadi lebih stabil dan terjaga untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan kesejahteraan keluarga," kata Charles dalam keterangan tertulisnya.
Bila masih bingung cara membuat perencanaan keuangan keluarga, simak tips dari Maybank Indonesia berikut ini.
Baca Juga: 5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasutri yang Lagi LDR, Wajib Tahu Nih!
1. Menggabungkan rekening bank untuk menangani keuangan bersama
Berdasarkan penelitian dari Indiana University, pasangan suami istri yang membuat rekening bersama memiliki kualitas hubungan lebih tinggi, serta lebih baik dalam menangani keuangan rumah tangga karena merasa berada dalam hal ini bersama-sama. Jika memungkinkan, coba menggabungkan rekening bank, sehingga keduanya memiliki akses yang sama terhadap keuangan keluarga.
Cara ini juga cocok bagi pasangan yang ingin mengatur finansial secara sederhana dengan memonitor keuangan dalam satu rekening saja. Sebagai bahan pertimbangan, beberapa pasangan juga membuka dua rekening bersama, yaitu tabungan darurat yang dapat ditarik oleh salah satu pasangan, serta tabungan keluarga untuk kebutuhan jangka panjang yang membutuhkan persetujuan keduanya untuk melakukan penarikan.
2. Membahas dan mencatat anggaran setiap bulan
Selain memastikan jumlah pemasukan dalam manajemen keuangan rumah tangga, memantau seluruh pengeluaran juga tak kalah penting. Buatlah daftar pendapatan dan biaya yang dikeluarkan secara jelas, sehingga dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan yang tidak diperlukan.
Baca Juga: Rekening Gendut Bos Bea Cukai Purwakarta, Sri Mulyani Kena Gocek Lagi?
Setelah menyusun anggaran keuangan bersama-sama, sesuaikan juga gaya hidup untuk menghindari penggunaan dana melebihi budget dan mencegah terjadinya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan.
Tak hanya itu, sisihkan juga sebagian dari pendapatan setiap bulan untuk menabung serta mempersiapkan dana darurat bagi keluarga. Hal lain yang juga perlu diperhatikan, selalu berpegang pada anggaran yang telah ditetapkan bersama pasangan, diskusikan terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian di luar rencana, dan meninjau kondisi keuangan secara berkala.
3. Terbuka terhadap kondisi keuangan untuk mengatur aset dan pinjaman
Kejujuran sangat dibutuhkan dalam mengatur keuangan rumah tangga. Sebagai pasangan, keduanya harus saling terbuka dengan situasi keuangan masing-masing untuk mencapai tujuan finansial bersama. Pasangan perlu bersikap transparan terhadap pendapatan, aset, utang, kebiasaan belanja, pandangan tentang uang, hingga skor kredit yang dapat mempengaruhi proses pengajuan pinjaman saat dibutuhkan di masa mendatang.
Tak kalah penting juga, selalu biasakan untuk berdiskusi dengan pasangan mengenai kondisi finansial sebagai bagian dari rutinitas dalam pernikahan. Dengan begitu, keduanya dapat memperoleh informasi yang lengkap untuk menyusun anggaran keuangan secara tepat. Pos-pos pemasukan dan pengeluaran juga dapat dibuat secara jelas untuk membantu menghindari maupun menyelesaikan hutang.
4. Mengatur rencana investasi sebagai salah satu prioritas
Sama seperti menabung dan mempersiapkan dana darurat, berinvestasi juga menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun sebelum memulainya, diskusikan bersama pasangan besar dana yang akan digunakan sebagai investasi berdasarkan pertimbangan atas pendapatan dan pengeluaran dalam anggaran rumah tangga.
Selain itu, telusuri juga instrumen investasi yang tepat dengan memperhitungkan faktor risiko yang ditanggung dan hasil keuntungan yang diperoleh. Tingkat risiko dan return dalam investasi berbanding lurus, sehingga semakin tinggi keuntungannya maka semakin tinggi pula risikonya. Berbagai bentuk investasi, baik itu reksa dana, obligasi, deposito, hingga tabungan emas digital, kini dapat dilakukan dengan lebih mudah dan aman secara online melalui layanan perbankan digital.