Suara.com - Iriana Jokowi baru-baru ini mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi bencana banjir bandang di Sumatera Barat. Penampilannya jadi sorotan lantaran memakai jaket mewah Louis Vuitton (LV) berharga fantastis.
Dalam video yang dibagikan kanal YouTube Sekretariat Presiden, tampak Presiden Jokowi mengunjungi lokasi bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Agam.
Jokowi tiba di daerah bencana paling parah yakni Nagari Bukik Batabuah sekitar pukul 10.00 WIB. Ia langsung berjalan mengelilingi lokasi yang nyaris rata dengan tanah akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Saat mengunjungi wilayah tersebut, tampak Iriana berdiri di samping kanan Presiden Jokowi. Ia mengenakan busana kasual, lengkap dengan hijab segi empat putihnya.
Baca Juga: Adab Selvi Ananda Jalan di Depan Mertua Jadi Omongan, Iriana Jokowi Cuma Tersenyum
Outfit yang dipakai Iriana tampak berbeda dengan yang dipakai sang suami. Jika Jokowi memakai kemeja putih, Iriana lebih pilih mengenakan kaos yang dilapisi jaket parka warna biru dongker.
Tentu saja jaket yang dipakai ibu negara tersebut bukanlah sembarangan, melainkan keluaran brand LV. Menurut situs resminya, jaket tersebut termasuk Monogram Taffeta Hooded Parka yang dijual dengan harga Rp69,5 juta. Harga ini terbilang fantastis, karena kalau dihitung-hitung, setara dengan 24 kali UMR Padang yang bahkan tak mencapai Rp3 juta.
Outfit Iriana Jokowi itu langsung menjadi sorotan. Pasalnya, Presiden Jokowi sendiri kerap menggembar-gemborkan untuk bangga dan membeli produk lokal dibandingkan produk impor. Ini karena dampak produk impor seperti barang mewah bisa berimbas buruk untuk ekonomi negara, di antaranya sebagai berikut:
1. Menyaingi produk lokal
Barang impor seringkali dapat bersaing dengan produk lokal yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan dan profitabilitas (keuntungan) bagi produsen lokal, terutama jika produk impor lebih murah atau lebih berkualitas.
Baca Juga: Iriana Jokowi Borong Kain Ulos Medan di HUT Dekranas, Rogoh Kocek Jutaan Rupiah
2. Negara jadi tidak mandiri
Masuknya barang impor yang bersaing harga atau kualitas dengan produk lokal dapat menghambat perkembangan industri dalam negeri. Jika industri lokal tidak mampu bersaing, hal ini dapat menyebabkan penurunan kemandirian ekonomi suatu negara dan berpotensi merugikan sektor-sektor tertentu.
3. Lapangan kerja hilang
Jika industri lokal terpengaruh oleh persaingan dengan barang impor, hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi dan penyerapan tenaga kerja. Kehilangan lapangan kerja dalam industri-industri tertentu dapat memicu peningkatan tingkat pengangguran dan kesulitan ekonomi bagi masyarakat yang terkena dampak.