Suara.com - Kehidupan rumah tangga Sarwendah dan Ruben Onsu tengah menjadi perhatian publik, bahkan beredar kabar bahwa mereka telah pisah rumah. Hal ini membuat banyak netizen mengamati dengan cermat setiap gerakan Sarwendah di media sosial.
Dalam postingan terbaru di akun Instagramnya, Sarwendah mengunggah cuplikan video dari akun YouTube miliknya. Dalam video itu membahas tentang silent treatment dalam hubungan.
"Silent treatment itu lebih dapat merusak hubungan kamu," ungkap Sarwendah.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan silent treatment itu? Dan mengapa bisa merusak hubungan?
Dilansir dari silent treatment adalah tindakan menahan komunikasi. Ini adalah perilaku diam yang umum, bisa disengaja atau tidak. Bagi sebagian orang, ini adalah mekanisme penanggulangan. Bagi yang lain, ini adalah cara untuk menimbulkan kerugian.
Penelitian menunjukkan bahwa sistem saraf simpatik kita bereaksi ketika kita mengira ikatan sosial sedang terancam. Korteks cingulate anterior dorsal kita – wilayah otak kita yang bertanggung jawab untuk memproses rasa sakit – menyala. Sederhananya, diabaikan atau ditolak itu menyakitkan.
Secara keseluruhan, silent treatment adalah perilaku yang menunjukkan buruknya kemampuan komunikasi, penyelesaian konflik, dan pengaturan emosi.
Karena silent treatment dapat terjadi karena berbagai alasan – dan dapat dimotivasi oleh tujuan yang berbeda – hal ini dapat berdampak pada seseorang dalam berbagai cara.
Banyak orang mengalami frustrasi (atau bahkan kemarahan) karena kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi. Bagi sebagian orang, terutama orang-orang yang suka menyenangkan orang lain dan individu yang memiliki riwayat trauma, silent treatment-diam bisa menjadi hal yang menakutkan.
Baca Juga: Kini Terbaring di Rumah Sakit, Ruben Onsu Berkaca-kaca saat Singgung Masalah Hidup
Dalam kasus lain, seorang psikolog bernama Kia-Rai Prewitt, PhD, Prewitt mengatakan bahwa silent treatment-diam dapat mengganggu stabilitas.