Belajar dari Kasus Adi-Nimas, Begini Cara Menghadapi Orang yang Obsesi pada Kita

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 19 Mei 2024 | 14:56 WIB
Belajar dari Kasus Adi-Nimas, Begini Cara Menghadapi Orang yang Obsesi pada Kita
ilustrasi obsesi. [Pexels.com/cottonbro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Curhatan seorang wanita bernama Nimas Sabella belakangan viral di X (Twitter). Nimas menceritakan bahwa sejak 2013, hidupnya tidak tenang karena terus menerus diteror oleh Adi Pradita.

Dari cerita Nimas, terlihat bagaimana sosok Adi begitu terobsesi kepadanya selama sepuluh tahun terakhir. Adi sendiri merupakan teman sekelasnya waktu SMP.

"Dikira aku baper ke dia padahal aku cuman peduli ke temen sekelas, diganggu sampe 10 tahun diri gue," cuit Nimas, Rabu (15/5).

Nimas pun membeberkan apa saja yang dilakukan Adi untuk mengganggu hidupnya, mulai dari membuat ribuan akun media sosial untuk menerornya hingga melecehkan dengan mengirimkan foto alat kemaluan.

Baca Juga: Lagi Viral soal Hukum Musik, Ustaz Adi Hidayat Rupanya Satu Almamater dengan Ustaz Solmed

Nimas sendiri sudah berkali-kali memblokir akun Adi bahkan melabraknya langsung, tapi Adi tetap saja melancarkan aksinya.

Karena sudah tak tahan, Nimas akhirnya melaporkan Adi ke pihak polisi dan orang tersebut sudah ditangkap.

Cara Menghadapi Orang yang Obsesi

Apa yang menimpa Nimas tentunya menjadi mimpi buruk bagi setiap orang. Berurusan dengan seseorang yang terobsesi dengan Anda bisa jadi hal yang tidak nyaman bahkan menakutkan.

Karenanya, penting untuk menangani situasi ini dengan hati-hati dan memprioritaskan keselamatan Anda sendiri. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang yang obsesi pada Anda, dirangkum dari laman The Tab.

Baca Juga: Ini 3 Jenis Musik Haram Menurut Habib Jafar, Selain Itu Halal!

1. Tetapkan batasan yang jelas

Jika masih bisa diajak bicara baik-baik, nyatakan dengan tegas bahwa Anda tidak ingin adanya hubungan. Bersikaplah konsisten dan hindari mengirimkan sinyal yang membingungkan.

ilustrasi obsesi. [Pexels.com/cottonbro]
ilustrasi obsesi. [Pexels.com/cottonbro]

2. Batasi Kontak

Minimalkan interaksi dengan orang tersebut, mengurangi atau menghindari pertemuan tatap muka, panggilan telepon, pesan teks, atau interaksi media sosial. Jika perlu, pertimbangkan untuk memblokir.

3. Cari dukungan

Beri tahu teman dan anggota keluarga tepercaya tentang kondisi Anda. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan bahkan bisa ikut mencarikan solusi.

4. Dokumentasikan teror

Penting untuk mendokumentasikan setiap teror. Simpan pesan, foto, atau bukti apa pun yang mungkin berguna di kemudian hari.

5. Laporkan ke pihak berwenang

Jika obsesi orang tersebut sudah mengancam dan berbahaya, jangan ragu untuk menghubungi pihak berwenang dan membawa semua bukti yang ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI