Suara.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan kembali mencuri perhatian publik, terkait curhatan selebriti Enzy Storia di akun media sosialnya.
Melalui salah satu unggahannya, Enzy bercerita mengenai tasnya yang yang ia beli di luar negeri harus ditahan oleh petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Enzy, oleh Bea Cukai, ia diharuskan membayar pajak yang nominalnya jauh lebih mahal dari tas yang ia bawa.
Sebelumnya, Ditjen Bea Cukai juga menjadi sorotan karena banyaknya keluhan dari masyarakat terkait cukai yang dikenakan terhadap barang-barang dari luar negeri.
Baca Juga: Stafsus Sri Mulyani Kasih Update Kasus Tas Enzy Storia, Publik: No Viral No Kelar
Bahkan ada salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diharuskan membayar sejumlah uang atas bantuan alat belajar yang dikirimkan oleh sebuah perusahaan dari Korea Selatan.
Lantas bagaimana duduk perkara kasus cukai yang dialami Enzy Storia? Beikut ulasannya.
Pada 16 Mei 2024 lalu, Enzy Storia berbagi pengalaman yang tak menyenangkan melalui akun X nya @EnzyStoria.
Menurutnya, tas yang ia beli dari luar negeri harus ditahan oleh petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta. Jika tidak, maka tas itu harus ditahan.
Heran dengan hal tersebut, Enzy lantas bertanya, jika tidak membayar pajak, apakah hal tersebut harus dikembalikan pada penjual atau pengirimnya?
Baca Juga: Heboh! Tas Enzy Storia Tertahan Bea Cukai, Anak Buah Sri Mulyani Janjikan Hal Ini
Ia mengaku tak habis pikir, sebab untuk bisa membawa tas itu masuk ke Indonesia, ia harus merogoh kocek cukup dalam.
Hal itu lantas mengurungkan niatnya untuk menebus tas itu, karena pajak yang harus dibayar nominalnya melebihi harga tasnya.
“Penasaran tas yang enggak gue tebus karena mahalan harga pajak daripada harga tasnya. Itu sudah dikirim balik belum ya ke pengirim,” tulis Enzy Storia di media sosial X, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Warganet dukung Enzy
Kicauan Enzy tersebut lantas mendapatkan banyak respons dari para warganet. Beragam tanggapan dan komentar sontak bermunculan.
Tak sedikit warganet yang pada akhirnya ikut bercerita mengenai pengalamannya ketika berurusan dengan petugas bea dan cukai.
"Mini PC suamiku katanya dibalikin ke PO Box asal di Amerika juga enggak ada kabarnya. Dicek setiap hari, tetapi enggak ada notifikasi kalau barang dikembalikan," tulis warganet salah satu warganet.
Warganet lainnya juga menceritakan pengalamannya hampir dikenakan bea masuk atas koper yang ia bawa. Lucunya, koper tersebut adalah merek dalam negeri.
"Ada yang lebih aneh, saya pulang dari luar negeri kopernya kena bea cukai, padahal kopernya brand dan dibuat di Indonesia. Kocak, sampai dibongkar isi tasnya dan dilihat bahwa benar made in Indonesia. Pantang lihat barang mewah sedikit, langsung kena pajak," tulis warganet lainnya.
Kemenkeu respons keluhan Enzy
Setelah bergulir sekian waktu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo akhirnya merespons cuitan Enzy Storia di X.
Dalam unggahannya di akun X @prastow beberapa waktu lalu, Yustinus mengatakan kalau pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai terkait keluhan Enzy.
Ia juga menyebut, tas tersebut merupakan hadiah yang diterima Enzy dari seorang penjual, sebagai kompensasi karena adanya kekeliruan dalam pengiriman sebelumnya.
"Karena merupakan hadiah, pengirim mendeklarasikan harga di bawah yang sebenarnya. Hal ini menimbulkan tambah bayar. Petugas kemudian melakukan koreksi sesuai ketentuan dan referensi harga retail," ucap Yustinus dikutip dari akun X, Sabtu, (18/5/2024).
Lebih lanjut, Yustinus menyatakan, karena nilai koreksi tas tersebut lebih tinggi dari harga ritel, terlebih tas itu merupakan barang substitusi, maka menurutnya Enzy bisa mempersilakan perusahaan jasa titipan (PJT) untuk mengembalikan barang tersebut ke pengirim hadiah.
"Namun, mengingat tidak ada mekanisme tersebut, maka barang tersebut sampai saat ini masih tersimpan dengan baik di gudang PJT, bukan dikuasai Bea Cukai," jelasnya.
"Termasuk setuju untuk melanjutkan penyelesaian barang kepada pengirim," sambungnya.
Atas penjelasan itu, Enzy pun bisa memahami. Melalui akun X nya, ia lantas mengucapkan terima kasih. Tak lupa, Enzy juga berharap pengalaman ini bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi semua pihak.
“Terima kasih Pak @Prastow & team BC yg lgsg kontak utk meluruskan pengalaman yg aku alami. Semoga bisa menjadi pemahaman juga untuk kita semua,” tulis Enzy pada Sabtu (18/5/2024.
Kontributor : Damayanti Kahyangan