Suara.com - Indonesia, sebagai salah satu market potensial di pasar cat, sedang mengalami revolusi. Industri ini, yang diproyeksikan mencapai angka fantastis 190,8 miliar Dolar AS secara global pada tahun 2028, mengambil langkah berani menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Tapi, mengapa berubah?

Meskipun cat mungkin terlihat tidak berbahaya dalam perannya menambah warna dalam kehidupan kita, proses produksi konvensional dapat membawa dampak lingkungan tersembunyi. Syukurlah, kesadaran yang meningkat terhadap keberlanjutan mulai disadari pemerintah Indonesia, komunitas bisnis, serta beberapa lapisan konsumen.
Inisiatif Hijau Indonesia
Komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan terbukti dalam kebijakan pajak karbonnya. Tren global ini, ditambah dengan peraturan lingkungan yang diharapkan akan terlaksana secara ketat, mendorong industri cat untuk berinovasi.
Perusahaan-perusahaan terkemuka sedang menerapkan praktik ramah lingkungan, dengan PT Mataram Paint sebagai salah satu contoh utama.
PT Mataram Paint: Model untuk Keberlanjutan
Pabrik baru PT Mataram Paint dengan produk andalan cat kayu dan besi EMCO LUX hadir dengan canggih; tidak hanya menawarkan mesin ramah lingkungan yang mutakhir, tetapi juga rasio ruang hijau yang luar biasa sebesar 50%. Inilah gambaran masa depan produksi cat di Asia.
Pertimbangan Utama untuk Produksi Cat Berkelanjutan
Beralih ke praktik berkelanjutan membutuhkan perencanaan yang cermat.
Berikut adalah beberapa faktor kunci:
1. Riset bahan baku cat alternatif yang ramah lingkungan.
2. Meningkatkan teknologi mesin produksi untuk efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
Baca Juga: Cara Mudah Merawat Cat Doff Motor Agar Tak Berubah Glossy
3. Mengoptimalkan tata letak pabrik untuk meminimalkan limbah.