Bisa Bikin Karyawan Betah, Ini Kriteria Perusahaan Layak Disebut Tempat Kerja yang Baik

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 16 Mei 2024 | 15:32 WIB
Bisa Bikin Karyawan Betah, Ini Kriteria Perusahaan Layak Disebut Tempat Kerja yang Baik
Ilustrasi tempat kerja yang baik. (Vecteezy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk para karyawan, Allianz Indonesia sendiri menyediakan program ”Employee Asisstance Program” yang bertujuan untuk membangun kenyamanan bagi para karyawan di lingkungan kerja. Melalui program tersebut, karyawan diberi akses untuk berkonsultasi dengan psikolog profesional terkait isu personal maupun profesional yang dihadapi. Selain itu, untuk pengembangan diri dan kemampuan karyawan, disediakan juga beragam pelatihan yang beberapa di antaranya berkaitan dengan soft/personal skills, technical skills, dan data literacy skills secara rutin.

Lebih lanjut, Allianz Indonesia juga turut memfasilitasi karyawannya untuk dapat bekerja secara optimal dan efisien, serta menciptakan budaya yang baik dan mengedepankan kesetaraan kesempatan, peluang, hak, dan kewajiban bagi tiap karyawan. Sebanyak 92 persen karyawan merasa diperlakukan secara setara tanpa melihat posisi dan usia, dan sebanyak 96 persen karyawan mendapat perlakuan yang setara apapun gender dan latar belakang ras yang dimiliki.

Salah satu kesetaraan hak yang didapatkan oleh karyawan dalam hal kesetaraan gender, misalnya hak cuti bagi karyawan perempuan yang baru melahirkan selama empat bulan dan hak cuti bagi laki-laki yang istrinya melahirkan selama satu bulan. Melalui kebijakan ini, perusahaan memastikan bahwa karyawan perempuan maupun laki-laki dapat saling berperan dalam mengurus anak yang baru dilahirkan.

Selain kesetaraan hak cuti, perusahaan asuransi ini juga memberikan kesempatan dan peluang yang sama terlepas dari gender, seperti mendukung karyawan perempuan dan laki-laki untuk menduduki posisi kepemimpinan di perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh budaya kesetaraan di Allianz secara global, yang fokus utamanya adalah kualitas dan kemampuan seseorang (inclusive meritocracy) dalam bekerja serta menjadi seorang pemimpin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI