Suara.com - Tempat kerja yang baik bukan hanya tentang seberapa besar gaji dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan. Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti budaya perusahaan, peluang pengembangan karier, hingga keseimbangan kehidupan kerja.
Baru-baru ini, Allianz Indonesia berhasil meraih sertifikasi Great Place to Work 2024. Sertifikasi ini disematkan oleh Great Place to Work Institute, sebuah lembaga sertifikasi internasional yang juga mengkurasi perusahaan-perusahaan terbaik dalam daftar Fortune 100 Best Companies to Work for sejak tahun 1998.
Dengan meraih sertifikasi sebagai Great Place to Work 2024, Allianz Indonesia diakui secara global sebagai salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan budaya tempat kerja dengan kepercayaan yang tinggi dari para karyawannya.
Lalu, bagaimana caranya sebuah perusahaan dapat dinobatkan sebagai tempat kerja terbaik? Mengutip laman resmi Great Place to Work, untuk memberi predikat di atas, terlebih dahulu dilakukan Great Place To Work Trust Index Survey yang bersifat rahasia.
Baca Juga: Kementerian BUMN Bilang Gaji Karyawan Indofarma Bakal Dibayar
Survei ini akan mengukur pengalaman karyawan dari lima dimensi budaya perusahaan yang paling dipercayainya, melalui 60 pernyataan dan dua pertanyaan terbuka.
Tiga dimensi terkait dengan tindakan pemimpin dan membangun kepercayaan, yaitu kredibilitas, rasa hormat, dan keadilan. Sementara dua dimensi lainnya mengukur pengalaman kerja karyawan dalam kaitannya dengan rekan kerja dan organisasi, serta rasa bangga dan memiliki terhadap perusahaan.
Jawaban survei ini dinilai pada skala lima poin. Skor karyawan kemudian dirata-ratakan untuk memberikan penilaian terhadap budaya tempat kerja di seluruh organisasi dalam bentuk Trust Index score.
Country Manager & Presiden Direktur Allianz Life Indonesia, Alexander Grenz, mengatakan bahwa salah satu hal yang membuat perusahaannya berhasil meraih sertifikasi Great Place to Work 2024 adalah penerapan budaya perusahaan yang positif. Dan ini merupakan langkah perusahaan dalam mewujudkan komitmen untuk dapat menarik talenta-talenta terbaik dan berkolaborasi secara maksimal.
"Kami memastikan aspek yang penting bagi karyawan terlaksana dengan baik, terutama dalam hal kesetaraan, sehingga karyawan dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki dan merasakan kenyamanan dalam bekerja,” kata Alexander dalam keterangannya.
Baca Juga: Tak Cuma Gaji, Cuti Melahirkan Juga Jadi Pertimbangan Perempuan Pilihan Tempat Kerja
Berdasarkan penilaian pada Trust Index Score, didapatkan hasil bahwa karyawan Allianz Indonesia menempatkan persepsi yang baik terhadap perusahaan dan lingkungan kerja yang telah dibangun. Dari survei tersebut, 98 persen karyawan merasa bahwa Allianz Indonesia merupakan tempat yang aman untuk bekerja, 97 persen karyawan merasa disambut dan diterima ketika bergabung dengan perusahaan, dan sebanyak 95 persen karyawan setuju telah mendapatkan pelatihan dan pengembangan diri yang optimal.
Untuk para karyawan, Allianz Indonesia sendiri menyediakan program ”Employee Asisstance Program” yang bertujuan untuk membangun kenyamanan bagi para karyawan di lingkungan kerja. Melalui program tersebut, karyawan diberi akses untuk berkonsultasi dengan psikolog profesional terkait isu personal maupun profesional yang dihadapi. Selain itu, untuk pengembangan diri dan kemampuan karyawan, disediakan juga beragam pelatihan yang beberapa di antaranya berkaitan dengan soft/personal skills, technical skills, dan data literacy skills secara rutin.
Lebih lanjut, Allianz Indonesia juga turut memfasilitasi karyawannya untuk dapat bekerja secara optimal dan efisien, serta menciptakan budaya yang baik dan mengedepankan kesetaraan kesempatan, peluang, hak, dan kewajiban bagi tiap karyawan. Sebanyak 92 persen karyawan merasa diperlakukan secara setara tanpa melihat posisi dan usia, dan sebanyak 96 persen karyawan mendapat perlakuan yang setara apapun gender dan latar belakang ras yang dimiliki.
Salah satu kesetaraan hak yang didapatkan oleh karyawan dalam hal kesetaraan gender, misalnya hak cuti bagi karyawan perempuan yang baru melahirkan selama empat bulan dan hak cuti bagi laki-laki yang istrinya melahirkan selama satu bulan. Melalui kebijakan ini, perusahaan memastikan bahwa karyawan perempuan maupun laki-laki dapat saling berperan dalam mengurus anak yang baru dilahirkan.
Selain kesetaraan hak cuti, perusahaan asuransi ini juga memberikan kesempatan dan peluang yang sama terlepas dari gender, seperti mendukung karyawan perempuan dan laki-laki untuk menduduki posisi kepemimpinan di perusahaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh budaya kesetaraan di Allianz secara global, yang fokus utamanya adalah kualitas dan kemampuan seseorang (inclusive meritocracy) dalam bekerja serta menjadi seorang pemimpin.