Suara.com - Hukum musik haram atau halal dalam pandangan Islam tengah ramai dibahas. Pemicunya karena ceramah Ustaz Adi Hidayat (UAH) ihwal hukum musik yang dipotong kemudian viral di media sosial. Dalam ceramahnya, sang ustaz dinilai menghalalkan musik dalam ajaran Islam yang lantas menuai pro kontra di masyarakat.
Terkait hukum musik ini juga memengaruhi para musisi di Indonesia. Bahkan banyak di antara mereka yang memilih pensiun karena meyakini musik mutlak haram, salah satunya yang paling banyak disorot adalah Uki eks NOAH. Dia memilih cabut dari NOAH usai hijrah dan meyakini musik itu haram.
Namun hal itu ternyata tak berlaku bagi Sakti Ari Seno atau Sakti eks Sheila on 7. Meski hengkang dari Sheila on 7 pasca hijrah, Sakti tetap memilih jalur bermusik namun beda genre saja. Lantas bagaimana profil Sakti eks SO7? Simak ulasan berikut ini.
Profil Sakti eks Sheila On 7

Saktia Ari Seno atau Sakti eks Sheila On 7 lahir pada 14 Juni 1980 di Yogyakarta sehingga kini berusia 43 tahun. Dia menempuh pendidikan di STIE YKPN Yogyakarta jurusan Manajemen. Sakti sudah menunjukkan minat bermusik sejak muda.
Sakti bergabung dengan Sheila On 7 pada tahun 1996 silam. Karier suami Ita Miftahul Jannah itu melejit setelah Sheila On 7 menelurkan album pertama di 1999. Bandnya mulai dikenal publik setelah membawakan tembang "Kita", OST sinetron Lupus Milenia (1999).
Hengkang dari Sheila On 7

Setelah menghasilkan 9 album yang selalu laris manis, Sheila On 7 mendapat julukan "band jutaan copy". Tanpa disangka Sakti memutuskan mundur dari panggung musik yang telah membesarkan namanya pada tahun 2006, setahun setelah Sheila On 7 merilis album bertajuk Jalan Terus.
Sakti memilih mundur dari dunia musik karena hijrah dan fokus memperdalam ilmu agama. Dia mengaku hatinya mulai tergerak ketika menemukan buku berjudul "Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah" sebelum naik pesawat untuk menghadiri undangan ke luar negeri bersama Eross.
Ketika itu Sakti merasa terpengaruh oleh banyaknya kasus kecelakaan pesawat dan merasa itu panggilan untuk hijrah dan mendalami ilmu agama. Setelah itu Sakti pergi ke Pakistan selama hampir 2 bulan untuk mempelajari ilmu dakwah.
Dia juga kemudian menempuh perjalanan spiritual hingga ke India dan Bangladesh selama sekitar 4 bulan. Setelahnya, Sakti kembali ke Indonesia dan memulai dakwah.
Baca Juga: Ini 3 Jenis Musik Haram Menurut Habib Jafar, Selain Itu Halal!
Ubah Nama & Penampilan

Sakti yang telah memutuskan hijrah kemudian mengubah namanya jadi Salman Al Jugjawy. Nama itu sendiri berarti "Salman dari Jogja." Sakti juga sempat menjelaskan tentang asal usul nama Salman itu.