Suara.com - Ada banyak cara mengatasi vagina kering agar kepuasan seksual bisa kembali didapatkan pasangan suami istri, salah satunya dengan filler vagina. Tindakan ini diklaim bisa meningkatkan elastisitas vagina sehingga membuat perempuan lebih mudah orgasme.
Ahli estetika sekaligus pakar hybrid filler, dr. Dikky Prawiratama, M.Sc., SpDVE, menjelaskan bahwa sama seperti bagian kulit lainnya di seluruh tubuh, kulit kemaluan seperti bagian labia atau bibir vagina bisa mendapatkan perawatan filler.
Tindakan ini bisa dilakukan agar perempuan tetap merasa nyaman saat mendapatkan penetrasi dari suami. Ini karena filler vagina bisa menambah kekenyalan kulit di area kewanitaan sehingga istri lebih percaya diri, khususnya saat semakin menua dan vagina mulai mengendur bahkan keriput.
"Banyak sekali manfaat yang dirasakan saat filler di area genital. Pertama meningkatkan kepercayaan diri, karena makin tua perempuan lemaknya di area kewanitaan itu habis. Saat lemak nggak ada, rasa nyaman saat seks jadi berkurang. Kalau buat lelaki biasanya nggak masalah, tapi kalau buat perempuan itu sakit," ujar dr. Dikky melalui keterangan yang diterima suara.com.
Baca Juga: Kisah Seorang Wanita Punya Dua Vagina dan Dua Rahim, Hasilkan Belasan Miliar di OnlyFans
Adapun cara kerja filler vagina, menurut pencipta formulasi hybrid filler Neauvia, Profesor Zerbinati, prosesnya dilakukan selaiknya tindakan filler di bagian tubuh lainnya, yaitu dengan metode injeksi atau suntikan di bagian labia atau lubang vagina agar dapat efek yang lebih maksimal.
"Jadi kalau disuntik di dalam liang vagina, kalau di dalam buat yang sudah kering vaginanya, jadi efek fillernya lebih kuat, jadi lebih moist atau lembap dan efeknya lebih maksimal," jelas Prof. Zerbinati saat merilis Neauvia Stimulate bersama PT Regenesis Indonesia.
Prof. Zerbinati juga tidak menampik, karena area penyuntikan filler vagina diterapkan langsung di kemaluan, maka rasa nyeri akan lebih terasa karena sensitivitas pembuluh darah. Namun, efek dari filler hybrid vagina Neauvia series Rose akan segera hilang dan berganti dengan rasa nyaman.
"Karena ada rasa nyeri, maka kita biasanya terapkan anestesi atau pembiusan yang benar-benar baik sehingga pasien tetap nyaman, tapi 3 hingga10 hari efeknya akan hilang sendirinya," terang pakar yang juga Ketua Federasi Dokter Estetika Italia sekaligus Spesialis Dermatology dan Venerologi Estetik serta GP Aesthetic itu.
Manfaat filler vagina untuk kepuasan seksual juga dibenarkan oleh seksolog, dr. Haekal Anshari, M Biomed (AAM). Menurut dr. Haekal, saat perempuan bertambah usia, ditambah riwayat melahirkan yang cukup banyak, maka ia akan mengalami perubahan penampilan labia atau bibir vagina, yang akhirnya menurunkan rasa percaya diri dan ditambah kenyamanan seksualnya terganggu karena vagina kering.
Baca Juga: Waxing Miss V Sampai Vagina Gundul, Sunnah atau Malah Dosa Menurut Hukum Islam?
"Tentu dengan penampilan labia vagina yang kembali lebih baik, kemudian dengan otot vaginanya kembali baik, tentunya akan membuat perempuan lebih nyaman dipenetrasi dan akan memudahkan perempuan untuk mencapai orgasme," ungkap dr. Haekal.
Menurut dr. Haekal lagi, perempuan bisa mulai melakukan tindakan filler vagina saat memasuki usia perimenopause atau menjelang menopause dengan kisaran usia 35 hingga 40 tahun, yang mulai menunjukan gejala vagina kering. Namun ia juga menyarankan tindakan filler dibarengi dengan senam kegel untuk melatih otot dasar panggul, sekaligus merawat elastisitas vagina.
"Makanya penting sekali untuk para perempuan yang sudah melahirkan untuk tetap rutin senam kegel karena membantu untuk memperkuat otot dasar panggul, memperkuat untuk menjaga elastisitas otot vagina dan untuk tampilan luarnya, labia atau bibir vagina itu dapat dibantu dengan filler ini akan meningkatkan daya tarik seksual perempuan," jelas dr. Haekal.
Perlu diketahui tindakan filler termasuk bagian dari tren perawatan kecantikan yang saat ini berfokus pada skin quality. Sehingga masyarakat yang awalnya berfokus pada ingin putih, ingin tirus dan mancung, saat ini berfokus pada perbaikan kualitas kulit, sehingga harapannya bebas flek hitam kemerahan dan tidak ada kerut halus di usia muda.
Inilah sebabnya, President Direktur PT Regenesis Indonesia, Ir. Emmy Noviawati, mengatakan bahwa tren derma filler seperti biostimulator juga semakin populer karena efektivitasnya dalam merangsang produksi kolagen kian diminati.
"Tren skin quality itu 2 tahun terakhir pasca pandemi. Jadi orang sadar kulit yang sehat bisa timbulkan efek yang baik, nutrisi cukup, kolagen cukup, banyak treatment dari dunia yang hadir perawatan yang membuat seseorang tidak perlu lakukan makeup berlebihan. Ini karena bagi mereka kulit yang sehat secara otomatis bikin glowing," pungkas Ir. Emmy.