Suara.com - Publik dibuat penasaran dengan kekayaan keluarga Hartono yang termasuk dalam jajaran keluarga konglomerat Indonesia, setelah baru-baru ini klub bola Italia Como FC milik keluarga terkaya di Indonesia itu berhasil masuk ke kasta teratas Liga Italia.
Como FC sendiri sudah diakuisisi keluarga Hartono pada 2019 silam. Klub sepakbola itu kini berhasil masuk ke Serie A, setelah menduduki posisi kedua klasemen akhir Serie B Italia musim 2023/2024.
Sebelum menunjukkan prestasi gemilang, Como FC sempat terpuruk dan hanya masuk kategori Serie D Italia. Dan kini, berkat prestasi yang diraih kub tersebut, keluarga Hartono secara khusus mendapat ucapan terimakasih dari para pendukung Como FC dalam bahasa Italia.
Dalam sebuah potret yang beredar memperlihatkan para pendukung yang kompak mengenakan baju biru membawa spanduk yang bertuliskan 'Grazie Hartono' atau 'Terimakasih Hartono'.
Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Layak Diboyong Como FC setelah Promosi ke Serie A
Potret ini viral di Twitter dan direpost ulang berbagai akun pecinta sepakbola, salah satunya @gilabola_ina.
Lantas seberapa besar, sih, kekayaan Keluarga Hartono?
Sejarah kekayaan keluarga Hartono berawal dari sosok pengusaha Oei Wie Gwan saat mendirikan Djarum pada 21 April 1951. Pendirian perusahaan rokok itu dimulai saat Oei membeli pabrik rokok kretek di Indonesia pada tahun 1950.
Perusahaan rokok ini awalnya berbasis di Kudus, Jawa Tengah. Namun setelah meninggal, Oei mewariskan perusahaan tersebut kepada kedua anaknya yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono pada 1963.
Di tangan kedua anak Oei ini Djarum terus melaju gemilang, bahkan membuat perusahaan tersebut mampu mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, jauh melebihi Gudang Garam dan Sampoerna.
Baca Juga: 10 Pemilik Klub Terkaya di Italia, Pengusaha Indonesia di Urutan Pertama
Tak main-main, selain bermain di industri rokok, keluarga Hartono juga merupakan pemegang saham terbesar dari Bank Central Asia (BCA). Kedua putra bersaudara Hartono ini, melalui Farindo Holding Ltd., menguasai 51 persen saham BCA.
Tak hanya itu, keluarga ini diketahui juga memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat sejak tahun 2008.
Keluarga Hartono juga diketahui merupakan pemilik mal Grand Indonesia di Jakarta, serta perusahaan elektronik Polytron.
Dengan deretan kekayaannya itu, tak heran pada 2022, ketika Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dua bersaudara Hartono, yaitu Budi dan Bambang,i menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan 47,7 miliar dolar AS atau setara Rp761 triliun.