Sosok Dharma Pongrekun dan Kontroversinya, Balon Gubernur Jakarta yang Percaya Konspirasi Covid-19

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09 WIB
Sosok Dharma Pongrekun dan Kontroversinya, Balon Gubernur Jakarta yang Percaya Konspirasi Covid-19
Sosok Dharma Pongrekun dan Kontroversinya, Balon Gubernur Jakarta yang Percaya Konspirasi Covid-19 (twitter.com/BSSN_RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dharma Pongrekun saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, saat ini dirinya tengah menjadi satu-satunya bakal calon gubernur DKI Jakarta lewat jalur independen atau perseorangan. Bahkan, seperti dilaporkan dari berbagai sumber, dirinya dan Kun Wardana Abyoto telah mengajukan syarat dukungan pendaftaran Pilkada DKI Jakarta ke kantor KPU setempat, Minggu (12/5).

Tak heran, banyak yang penasaran dengan profil Dharma Pongrekun ini. 

Profil Dharma Pongrekun

Pria yang biasa disapa Dharma ini lahir pada 12 Januari 1966 di Palu, Sulawesi Tengah. Dirinya adalah seorang pensiunan Polri, di mana posisi terakhirnya adalah Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. Pangkat terakhir jenderal keturunan Toraja ini adalah Komisaris Jenderal Polisi atau setara dengan jenderal tiga bintang.

Diketahui, Dharma memulai pendidikan di SMP Bruderan Purwokerto pada 1981 dan SMAN 34 Jakarta pada 1984. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan ke AKABRI A di Akademi Kepolisian dan lulus pada 1988. Setelah itu, Dharma melanjutkan pendidikan pasca sarjana manajemen di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan lulus pada tahun 2002. Selanjutnya, ia melanjutkan program pasca sarjana jurusan ilmu hukum di Universitas Gadjah Mada hingga berhasil lulus pada tahun 2006. Dan terakhir, ia meraih gelar doktor kehormatan bidang kemanusiaan dari MBC University Depok pada tahun 2023.

Baca Juga: Bagian dari Strategi, Golkar Belum Mau Pastikan Ridwan Kamil Maju atau Tidak di Pilgub Jakarta 2024

Sebelum pensiun, penulis buku Indonesia dalam Rekayasa Kehidupan ini juga diketahui sempat menjabat beberapa posisi tinggi, seperti menjadi wakil kepala BSSN pada periode 2019 hingga 2021. Sebelum menjabat sebagai wakil kepala BSSN, dirinya juga diketahui pernah bertugas sebagai Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN sejak bulan Mei 2018. Selain itu, ia juga pernah menjabat Karorenmin Bareskrim Polri dan Dirtipnarkoba Bareskrim Polri pada tahun 2016.

Kemudian dalam rangka pensiun, Dharma diketahui telah dipindahkan ke posisi Perwira Tinggi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian RI alias Pati Lemdiklat pada tanggal 24 Januari 2024 yang lalu. Ia dipindahkan bersama dengan tujuh jenderal Polri lainnya yang juga memasuki masa pensiun.

Daftar Kontroversi Dharma Pongrekun

Adapun nama Dharma Pongrekun juga menjadi perbincangan di media sosial saat ia tampil di saluran YouTube Dr. Richard Lee. Dalam tayangan tersebut, ia menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah direncanakan sejak tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation dan disimulasikan pada tahun 2012.

Berikut adalah daftar kontroversi yang dibuat oleh Dharma Pongrekun melalui podcast Youtube milik dr. Richard Lee:

1. Konspirasi COVID-19

Di permulaan podcast, dr. Richard Lee mengenalkan Dharma Pongrekun sebagai seorang polisi. Dharma adalah seorang jenderal bintang 3 dan pernah menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). Pria yang kini sempat menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri itu disebut pernah menyatakan COVID-19 termasuk dalam persekongkolan.

Baca Juga: Pemerintah Tak Mau Bangun TPA Baru, Heru Budi Tawarkan Ide Bikin Pulau Baru untuk Pengolahan Sampah

2. COVID-19 Direncanakan Sejak 2010

Dalam kelanjutan acara, Dharma Pongrekun secara terang-terangan menyatakan bahwa COVID-19 sudah direncanakan sejak 2010 oleh Rockefeller Foundation. Ia menjelaskan, rencana tersebut sempat disimulasikan pada tahun 2015 hingga dijalankan pada tahun 2020 untuk di Indonesia. Dirinya lantas menjelaskan bahwa tujuan utama rencana itu adalah semata-mata demi percepatan program digitalisasi.

3. COVID: Sertifikat Identitas Vaksin Digital

Dharma Pongrekun menjelaskan bahwa singkatan COVID adalah Sertifikat Identitas Vaksin Digital.

"Sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana. Itulah yang permainan mereka. Mereka mengendalikan kita melalui sistem," ujarnya.

Sementara angka 19 juga memiliki kode tersendiri, di mana angka 1 adalah buatan sedangkan 9 adalah kecerdasan. Keduanya juga memiliki arti kecerdasan buatan.

4. Pengatur Sistem Dunia: Yayasan Rockefeller

Dharma Pongrekun kemudian menceritakan mengenai pihak yang mengatur sistem dunia. Menurutnya, Yayasan Rockefeller adalah pengatur sistem di dunia. Rockefeller dikatakan mendirikan yayasan hingga membuat sistem pendidikan. Alhasil, semua kurikulum di dunia sama saja, dengan tujuan utama membuat manusia sebagai budak pekerja.

"Dia adalah raja minyak dunia. Dia memiliki minyak baku. Kemudian dia mendirikan yayasan untuk menyembunyikan pajak dari hasilnya. Oleh karena itu, yayasan yang sekarang juga mengikuti konsep tersebut. CSR juga berasal dari situ," jelas Dharma.

5. Permainan Farmasi Menyesatkan

Bersama pembawa acara, keduanya menggambarkan jika asal muasal covid dan vaksin yang diberikan berasal dari sumber yang sama, yaitu ada pihak yang sengaja membuatnya hingga memperdaya umat manusia di dunia. Dharma Pongrekun lantas menyinggung isi Alkitab di Wahyu 19:23. Ia menuduh farmasi sebagai permainan yang menyesatkan.

6. Vaksin Berhala

Kemudian, dr. Richard Lee juga sempat menanyakan kepada Dharma Pongrekun apakah ia percaya pada vaksin COVID-19. Dharma menjawab dengan tegas bahwa vaksin adalah berhala, sehingga ia memilih untuk tidak divaksinasi.

Itulah profil Dharma Pongrekun dan kontroversinya, sosok yang menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI