Suara.com - Usaha Kecil Mikro dan Menengah menjadi salah satu tumpuan perekonomian di Indonesia. Perkembangan teknologi digital, membuat banyak pelaku UMKM yang juga ikut memanfaatkannya.
Dalam program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) #MakinCakapDigital, Ketua Umum Ekstrakurikuler Pandu Digital Indonesia Anshar Syukur, mengatakan bahwa 87,43 persen UMKM di Indonesia sudah menggunakan internet.
Data ini sesuai dengan data APJII pada 2022. Adapun 84,75 persen pengusaha UMKM memanfaatkan media sosial untuk menjual atau memasarkan produknya.
"UMKM dapat melatih skill TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) untuk mengembangkan usaha, bisa dengan melakukan pemasaran dan penjualan online, transaksi dan keuangan digital, manajemen operasional, mengumpulkan analitik dan data, kolaborasi dan jaringan, pendidikan dan pelatihan, serta beradaptasi dan berinovasi," kata Anshar.
Baca Juga: 10 Shortcut Browser yang Wajib Diketahui, Dijamin Mempermudah Tugas
Dosen dan Relawan Pandu Digital Purwa Shalahuddin menambahkan, perubahan perilaku masyarakat dan konsumen di era digital dapat menjadi peluang bagi pengusaha UMKM. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk beradaptasi dan melakukan kalkulasi terkait peluang dan tantangan pada era digital ini.
"Ruang digital dapat menghemat biaya promosi, menjangkau pasar lebih luas, memudahkan komunikasi penjual dan pembeli, serta cepat dalam mengikuti tren promosi," jelas Shalahuddin.
Pengusaha UMKM dapat memulai integrasi teknologi digital dengan cara menentukan fokus tujuan awal, untuk penjualan (sales) atau pemasaran (marketing). Saat sudah menentukan tujuan, Shalahuddin menyarankan untuk mulai membuat situs web, melakukan pemasaran digital, analisis data, berkolaborasi dengan startup teknologi, dan penguatan SDM atau karyawan yang menguasai TIK.
Selain itu, Anshar menjelaskan usaha di ruang digital dapat terus ditingkatkan dengan memperluas visibilitas dan menjangkau pasar lebih besar. Caranya dapat dilakukan dengan memilih platform yang tepat, memanfaatkan Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan kemunculan di mesin pencari, serta membuat konten menarik yang relevan dengan audiens.
Tidak lupa untuk membangun product awareness atau kemawasan produk dengan membuat konten pemasaran yang efektif, berkolaborasi dengan influencer dengan follower sesuai target, serta melakukan strategi promosi.
Baca Juga: Berkah UMKM Perajin Dompet Kain Tenun Badui: Hits Sejak 20 Tahun Lalu
Saat semua sudah dapat berjalan dengan baik, pengusaha dapat melakukan evaluasi terkait pencapaian promosi di ruang digital tersebut. Pengusaha bisa memanfaatkan software analitik untuk mengukur efektivitas kampanye digital dan banyaknya pengunjung, menganalisis tingkat interaksi pengunjung di media sosial, dan melakukan survei serta umpan balik pelanggan terhadap kampanye dan produk.
Namun demikian, pengusaha UMKM juga patut mengetahui atau waspada akan tantangan promosi dan menjual produk di ruang digital, di antaranya keterbatasan SDM yang kompeten, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, persaingan usaha yang ketat, tantangan logistik dan pengiriman, regulasi, ketidakpastian pasar, bingung memilih platform yang tepat, infrastruktur internet yang tidak merata, dan keamanan serta privasi di ruang digital.
Meithiana memberi tips tersendiri bagi pengusaha UMKM untuk menjaga keamanan digital, dengan mengamankan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, dan memahami rekam jejak digital.
"Tantangan pasti ada, kemajuan teknologi memberikan peluang yang belum pernah ada sebelumnya bagi UMKM untuk tumbuh, berinovasi, dan berdampak. Dengan semangat kewirausahaan dan pendekatan yang tepat terhadap teknologi, UMKM kita memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Anshar.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo).