Suara.com - Sosok Staf Khusus atau Stafsus Presiden Billy Mambrasar melayangkan protesnya terhadap kehadiran KIP Kuliah (KIP-K) yang diberikan kepada anak anggota DPR RI.
Adapun dalam keterangannya Sabtu (11/5/2024), Billy Mambrasar menilai bahwa KIP-K Anak DPR tak sesuai dengan esensi KIP-K yang seharusnya untuk mereka yang kurang mampu.
Billy yang melontarkan kritik tersebut bukan merupakan orang sembarangan. Pendidikan Billy Mambrasar juga terbilang mentereng karena dirinya merupakan tamatan salah satu universitas terbaik di dunia.
Pendidikan Billy Mambrasar: Merantau jauh buat belajar, tak pelit ilmu saat pulang
Baca Juga: Profil Billy Mambrasar: Stafsus Presiden Tegas Minta KIP-K Anak DPR Distop
Billy yang bernama asli Billy Gracia Josaphat Jobel Mambrasar ini punya pendidikan yang tidak kaleng-kaleng.
Meski lahir dari keluarga sederhana di Kepulauan Yapen, Papua, Billy bisa kuliah hingga S3. Billy memulai perjalanan pendidikannya dengan mengikuti beasiswa afirmasi untuk Daerah Otonom sehingga bisa berkuliah di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung atau ITB. Ia akhirnya berhasil mendapatkan gelar Sarjana Teknik sebagai modal bagi dirinya untuk mengubah nasib keluarganya.
Tak cukup di situ, Billy mengejar berbagai beasiswa seperti salah satunya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP bagi pemuda dan pemudi di Indonesia Timur. Akhirnya, Billy bisa belajar hingga luar negeri di Universitas Nasional Australia dan lulus dengan gelar Master of Business Administration.
Billy lalu merantau ke Negeri Paman Sam dan berkuliah di Said Business School, Universitas Oxford.
Kendati punya pendidikan top, Billy tak pelit ilmu dan menjadi salah satu aktivis pendidikan di Indonesia Timur. Ia merupakan perintis Papua Youth Creative Hub (Papua Muda Inspiratif) yang menjadi bagi wadah bagi putra dan putri Papua dan Maluku untuk memperoleh pendidikan tinggi seperti dirinya.
Baca Juga: Adu Pendidikan Laura Moane vs Alyssa Daguise, Al Ghazali Mulai Berpindah Hati lagi?
Putra Papua ini juga mendirikan Yayasan Kitong Bisa yang juga bergerak dalam pendidikan informal bagi anak kurang mampu di Papua dan Papua Barat.
Kiprah Billy dalam memajukan pendidikan Indonesia Timur membuat dirinya dilirik oleh Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi.
Bahkan, Jokowi akhirnya mendapuk Billy sebagai salah satu dari 11 Staf Khusus Presiden bersama penggerak pendidikan lainnya seperti Adamas Belva Syah Devara.
Bukan cuma di dalam negeri, Billy Mambrasar juga pernah berkontribusi sebagai perwakilan Indonesia di Youth Assembly, Gedung Pusat PBB dan juga perwakilan Indonesia untuk acara IYD sebagai bagian dari Konferensi G-20 - 2020.
Lalu, Billy Mambrasar juga sempat berkontribusi sebagai delegasi Tanah Air di ajang Asia Pacific Youth Organization, LAP.
Kontributor : Armand Ilham