Suara.com - Kabar perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan baru-baru ini cukup menyita perhatian publik. Bahkan, istri dokter Richard Lee, Reni Effendi, sampai ikut berkomentar mengenai penyebab perpisahan dua public figure tersebut.
Dikatakan Reni bahwa perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan disebabkan oleh suami yang terlalu cuek dan istri terlalu baper (terbawa perasaan). Ia kemudian menyebut sumber masalah ada di komunikasi.
Menurut Reni, tidak ada salahnya jika pasangan suami istri di luaran sana menjadikan kasus perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan ini sebagai pembelajaran. Ia pun menyinggung pentingnya deep talk atau obrolan berkualitas dan mendalam antar pasangan.
"Jadi memang menurut aku kalau di rumah tangga penting banget buat deep talk," ujar Reni di Instagram pribadinya, dikutip suara.com, Jumat (10/5/2024).
Baca Juga: Jomplang Kekayaan Teuku Ryan dan Ria Ricis: Fakta atau Sensasi?
Menurut Reni, ada berbagai manfaat yang bakal didapatkan suami istri dari deep talk. Bukan hanya mampu membicarakan masalah yang dialami suami istri sehari-hari, tapi juga dapat merawat hubungan tetap harmonis, bahkan bisa membuat istri merasa diperhatikan suami.
"Karena (deep talk) membuat perempuan merasa dihargai, merasa nggak kesepian, karena sering terjadi kalau kita perempuan nggak pernah diajak ngomong oleh suami, itu tuh membuat kita sangat-sangat kesepian, sangat sedih," lanjutnya lagi.
Melansir situs Kementerian Keuangan (Kemenkeu), deep talk adalah percakapan mendalam dua arah yang membicarakan banyak hal bermakna
Deep talk biasanya mengandung percakapan yang berkualitas, percakapan panjang yang membutuhkan pembahasan mendalam, bahkan sering kali menciptakan solusi atas masalah masalah tertentu.
Obrolan ini juga memberikan ruang yang lebih melegakan untuk mengungkapkan seluruh perasaan yang yang berkecamuk, terutama jika yang menjadi topik pembicaraan adalah hal pribadi.
Baca Juga: Teuku Ryan Tertekan Usai Surat Putusan Perceraian dengan Ria Ricis Diunduh Ribuan Orang
Berikut 10 tips deep talk untuk pasangan suami istri:
1. Pilih waktu dan tempat tepat
Pilih waktu dan tempat yang nyaman dan bebas gangguan untuk berbicara. Hindari melakukan percakapan mendalam saat sedang sibuk atau dalam kondisi stres.
2. Beri waktu
Beri waktu yang cukup untuk melakukan percakapan. Jangan terburu-buru atau memotong percakapan sebelum topik benar-benar selesai dibahas.
3. Berikan perhatian penuh
Berikan perhatian penuh saat pasangan berbicara. Matikan ponsel dan hindari distraksi lainnya agar bisa fokus sepenuhnya pada isi percakapan.
4. Buka diri
Jadilah terbuka dan jujur tentang perasaan, pikiran, dan pengalamanmu. Bagikan secara terbuka apa yang ada di dalam hati.
5. Dengarkan dengan empati
Dengarkan dengan empati dan pengertian. Usahakan untuk memahami perspektif pasangan dan respon dengan penuh penghargaan.
6. Bahas topik mendalam
Jangan takut untuk membahas topik-topik yang mendalam dan penting bagi hubungan, seperti harapan masa depan, kekhawatiran, impian, atau nilai-nilai yang penting.
7. Ajukan pertanyaan mendalam
Ajukan pertanyaan yang merangsang refleksi dan diskusi yang mendalam. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang sederhana atau terlalu umum.
8. Hormati perbedaan pendapat
Hormati perbedaan pendapat dan lihatlah sebagai kesempatan untuk belajar satu sama lain. Jangan biarkan perbedaan pendapat menghalangi komunikasi yang baik.
9. Berikan dukungan
Berikan dukungan satu sama lain dalam percakapan. Jadilah pendengar yang baik dan tawarkan dukungan emosional saat diperlukan.
10. Saling berterima kasih
Saling menghargai dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berbicara secara terbuka dan jujur. Hal ini dapat memperkuat ikatan emosional antara suami dan istri.