Suara.com - Laga playoff Olimpiade Paris 2024 yang mempertemukan Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23 dipenuhi drama. Salah satunya, wasit Francios Letexier yang mengusir pelatih Shin Tae-yong dari lapangan.
Dalam pertandingan di Stade Pierre Pibarot, Kamis (9/5/2024) itu, Shin Tae-yong protes dengan keputusan juru pengadil. Letexier pun memberikan peringatan berupa kartu merah.
Pelatih asal Korea Selatan itu tak berhenti protes hingga diusir wasit usai menerima kartu merah. Terkait hal ini, track record atau rekam jejak buruk Francois Letexier ikut disorot publik.
Track Record Buruk Francios Letexier
Baca Juga: Kesalahan Fatal Wasit, Bukti Pelanggaran Witan Sulaeman di Luar Kotak Penalti
Selama berkarier sebagai wasit, Francois Letexier cukup sering membuat keputusan kontroversial. Salah satunya saat Saint-Etienne melawan Le Havre pada 20 Oktober 2022 silam.
Ketika itu, Letexier memberi empat kartu merah untuk tuan rumah. Kemudian, pada tahun dan bulan yang sama, ia kembali menuai kontroversi kala Nantes bertandang ke markas Nice.
Letexier tidak memberi penalti bagi Nantes meski bola jelas mengenai tangan pemain Nice. Namun, wasit asal Prancis ini justru memberikan penalti kontroversial untuk tim tuan rumah.
Selain itu, Letexier juga pernah memberi kartu merah kepada dua pemain Nantes. Dari sini, ia diketahui menerima ancaman pembunuhan dari oknum penggemar klub Nantes.
Adapun ia sudah menjadi wasit untuk 307 laga resmi. Selama itu, sebanyak 49 kali kartu merah keluar dari sakunya. Sementara kartu kuning, dikeluarkan lebih banyak, yakni 1.152 buah.
Bukan hanya mengusir Shin Tae-yong, Letexier juga membuat keputusan kontroversial dalam laga Guinea vs Indonesia. Pada menit ke-27, tim Garuda Muda dijatuhi hukuman penalti.
Tepatnya usai sang Kapten, Witan Sulaeman, dinilai menjatuhkan salah satu pemain Guinea U-23 di kotak terlarang. Padahal, dalam siaran ulang hal itu jelas terjadi di luar kotak penalti.
Hadiah penalti itu kemudian dimanfaatkan secara sempurna oleh Ilaix Moriba. Tendangannya tersebut meluncur dengan baik ke gawang Indonesia yang dijaga Ernando Ari.
Keputusan selanjutnya, Letexier kembali memberi hadiah penalti untuk Guinea di menit 74. Hal ini diberikan setelah Alfeandra Dewangga, dinilai melanggar pemain Guinea U-23, Algassime Bah.
Padahal, tekel Dewangga tampak mengarah ke bola, namun Letexier tetap memberikan hadiah penalti. Saat itu, tim Guinea gagal menambah skor karena bola membentur tiang gawang.
Atas dasar keputusan-keputusan kontoversial itu, sosok Francois Letexier menjadi bulan-bulanan warganet Indonesia. Kata 'wasit' yang berarti dirinya bahkan sempat nangkring di jajaran Trending media sosial X/Twitter.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti