Erina Gudono Ikut Singgung Kontroversi Met Gala 2024, Tak Peduli Genosida di Palestina

Jum'at, 10 Mei 2024 | 07:29 WIB
Erina Gudono Ikut Singgung Kontroversi Met Gala 2024, Tak Peduli Genosida di Palestina
Penampilan Erina Gudono saat menjalani ibadah umrah. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erina Gudono ikut menyinggung kontroversi Met Gala 2024 yang apatis terhadap pembantaian dan genosida di Palestina. Pasalnya, acara fashion show yang didirikan berfokus terhadap penggalangan dana dan kemanusiaan itu terlihat sama sekali tidak peduli dengan penjajahan yang dilakukan Israel.

Melalui Instagram pribadinya, dilihat suara.com, Jumat (10/5/2024) istri Kaesang Pangarep ini terlihat membagikan konten yang menyinggung kontrasnya situasi yang terjadi di Palestina dengan acara Met Gala 2024 yang terlihat heboh dan glamor.

Bahkan alih-alih berfokus pada sustainable fashion, seperti banyakan misi acara fashion yang digelar di dunia, Met Gala 2024 justru menampilkan karya busana yang hanya berfokus pada keindahan seputar kebun.

"Bebaskan Palestina, sementara orang-orang kaya dan terkenal memamerkan harta benda mereka, orang-orang Palestina menanggung pembantaian, pembersihan etnis dan pengungsian. Mereka menghadapi genosida. Ini adalah Hunger Games (anak-anak dan remaja bertarung sampai mati) di dunia nyata," tulis caption konten tersebut.
 
Adapun aksi para selebriti asik bergaya memamerkan busana fashion mahal dan unik, tapi tanpa sedikitpun menyinggung apa yang terjadi pada Palestina.

Baca Juga: Pinggang Super Ramping Kim Kardashian di Met Gala 2024 Disorot, Ketahui Bahaya Pakai Korset

Bahkan salah satu konten TikTok @dosen_fashyun yang viral di Twitter, menyebutkan jika ada banyak selebriti yang tidak hadir di Met Gala 2024  karena acara tersebut menunjukan ketidakpedulian apapun yang terjadi di dunia, termasuk situasi mengerikan di Gaza, Palestina.

"Tone deaf (tuli) terhadap apa yang terjadi di Gaza, kalau misalnya lo belom tahu Met Gala ini berlangsung karena fundraising atau penggalangan dana fashion dan art yang sedang ditampilkan di Met Museum New York. Tetapi chairman nya, Anna Wintour datang tanpa ada statement apapun terhadap Palestina, genosida dan ketidakadaan pangan," jelas akun @dosen_fasyun tersebut.

Sejarah Met Gala digelar untuk acara amal tahunan

Met Gala atau yang juga dikenal sebagai Costume Institute Gala adalah acara amal tahunan yang diselenggarakan oleh Anna Wintour, pemimpin redaksi Vogue Amerika Serikat, serta Museum Seni Metropolitan di New York.

Acara ini dimulai pada tahun 1948 sebagai sebuah acara amal untuk mengumpulkan dana bagi Costume Institute of the Metropolitan Museum of Art, yang kemudian berkembang menjadi sebuah peristiwa fashion yang paling ditunggu setiap tahunnya.

Baca Juga: Dalam 24 Jam, 35 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Brutal Israel Di Rafah

Alasan diadakannya Met Gala adalah untuk mengumpulkan dana untuk mendukung keberlangsungan Costume Institute, yang bertanggung jawab atas pengumpulan, pelestarian, dan pameran koleksi pakaian dan aksesoris di Museum Seni Metropolitan.

Selain itu, Met Gala juga merupakan kesempatan bagi para selebritis, desainer, dan tokoh penting di industri mode dan hiburan untuk berkumpul, memamerkan karya mereka, dan merayakan dunia fashion.

Acara ini secara resmi dimulai pada tahun 1971, ketika Diana Vreeland, seorang mantan kepala editor majalah Vogue Amerika Serikat dan pengarah pertama Costume Institute, mengubah acara amal tahunan menjadi sebuah pesta mode yang besar.

Anna Wintour kemudian mengambil alih sebagai ketua penyelenggara acara ini sejak tahun 1995 dan telah memainkan peran sentral dalam menjadikan Met Gala sebagai salah satu acara paling prestisius dan dinanti-nantikan dalam kalender fashion global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI