Suara.com - Ruben Onsu dan Sarwendah dikabarkan sudah pisah rumah sejak dua bulan lalu. Kabar ini sudah mencuat dan heboh di media sosial sejak dua pekan belakangan.
Meski begitu, Sarwendah membantah melayangkan gugatan cerai kepada Ruben Onsu. Saat ini, Sarwendah mengaku tinggal di rumah adiknya bersama ketiga anaknya.
Kabar terbaru, Sarwendah hadir dengan kanal Youtube peribadinya yang bernama Sarwendah Official. Sedangkan di kanal Youtube The Onsu Family, Sarwendah tampak tak lagi ada di sejumlah konten terbaru.
Di kanal pribadinya yang baru memiliki 205 subscriber, Sarwendah membahas hubungan baik pertemanan, pacaran hingga pernikahan. Video tersebut merupakan video pertama yang diunggah kanal Sarwendah.
Sarwendah bicara tentang kebohongan. "Kebohongan dalam hubungan seperti penyakit yang menggerogoti badan. Kebohongan yang kalian anggap sangat kecil, bahkan bisa menghilangkan kepercayaan yang telah dibangun bertahun-tahun," katanya, dikutip Kamis (9/5/2024).
Sarwendah mengatakan, suatu kebohongan bisa menghancurkan pondasi yang telah bangun dalam sebuah hubungan.
"Jadi, misalnya kalian sudah bangun nih pondasi kejujuran dalam membentuk suatu hubungan yang sehat, tapi kalau misalnya pasangan kamu sering berbohong dan menutupi banyak hal akan banyak kerusakan dalam pondasi utama sebuah hubungan tersebut," katanya.
"Misalnya mereka bilang, 'aku bohong ini demi kebaikan'. Nggak ada bohong demi kebaikan ya, maksudnya kalau misalnya mau ya diomongin baik-baik gitu dan misalnya semakin susah pasangan untuk jujur sama apa yang terjadi sebenarnya itu adalah tanda ketika kamu berada di dalam Toxic relationship," lanjut Sarwendah.
Akan mudah jika hubungan tersebut baru sebatas pacaran. Namun beda lagi jika sudah menikah, kebohongan tidak akan mudah untuk dimaafkan.
"Kalau misalnya pacaran, ya bye aja langsung. Kalau misalnya kalian ternyata sudah di dalam hubungan yang lebih dalam lagi, misalnya di pernikahan, emang bisa langsung baik kayak gitu? Ya enggak bisa!," tegasnya.
Sarwendah juga mengaku tidak dapat mentoleril kebohongan dengan alasan apapun, termasuk demi kebaikan. Menurutnya, sekali seseorang berbohong maka dia akan terus berbohong demi menutupi kebohongannya itu.
"Kalau misalnya Emang ada masalah, daripada harus membela diri lewat berbohong, terus kalau misalnya udah sekali berbohong biasanya akan banyak kebohongan-kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang sebelumnya. Jadi bohongnya ujung-ujungnya enggak akan berhenti-berhenti. Jadi enggak ada tuh yang namanya bohong untuk kebaikan," kata perempuan 34 tahun itu.
"Sekali orang bohong, dia akan langsung toxic, makin bohong bohong-bohong terus. Jadi, utamakan kejujuran dalam membangun hubungan yang baik ya," katanya.