Tak Hanya Melestarikan Warisan Budaya, Sektor Kerajinan Juga Bisa Dongkrak Ekonomi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 09 Mei 2024 | 09:22 WIB
Tak Hanya Melestarikan Warisan Budaya, Sektor Kerajinan Juga Bisa Dongkrak Ekonomi
Ilustrasi kerajinan Bali. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Modernisasi kerap membuat masyarakat perlahan-lahan meninggalkan dan melupakan warisan budaya Indonesia. Meski demikian, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranas), Tri Tito Karnavian percaya bahwa sektor kerajinan  nasional juga bisa mendongkrak ekonomi Indonesia. 

Hal itu disampaikan oleh Tito saat pemaparan rangkaian Acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-44.

“Dengan tema Tumbuh Bersama Majukan Warisan Bangsa ini mudah-mudahan Dekranas bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan khususnya dari sektor kerajinan nasional yang merupakan warisan budaya Indonesia. Walau kini banyak modernisasi, kami mempunyai program-program yang juga membantu perajin melestarikan budaya Indonesia,” jelas Tri Tito Karnavian dalam pertanyaannya baru-baru ini. 

Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranas). (Dok. Istimewa)
Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranas). (Dok. Istimewa)

Perayaan ini rencananya akan berlangsung pada tanggal 15–18 Mei 2024 di Solo, Jawa Tengah. Ketua Panitia Pelaksana HUT Dekranas ke-44, Loemongga Agus Gumiwang, mengatakan bahwa perayaan itu dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Akan ada pameran/expo yang melibatkan Dekranasda dari berbagai provinsi, kota, maupun kabupaten.

Baca Juga: Jamu Resmi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Tapi Anak Sekarang Lebih Pilih Boba

“Nantinya akan ada pameran di daerah Pura Mangkunegaran yang hingga saat ini sudah tercatat 257 booth. Ada juga acara kirab atau pawai budaya yang berlangsung pada tanggal 15 Mei yang menampilkan mobil hias dan defile/arak-arak dari ribuan ibu-ibu PKK,” jelas Loemongga.

Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Endang Budi Karya,  menyebut bahwa peserta parade akan dilombakan untuk mendapatkan Piala Ibu Negara. Nantinya, parade akan menghadirkan ratusan mobil hias yang menelusuri jalanan sejauh 2,3 kilometer.

“Parade nanti akan diikuti 101 peserta yang akan dilombakan. Peserta terbaik akan mendapat piala dari Ibu Negara dan peserta terfavorit akan mendapatkan piala dari Ketua Umum Dekranas. Salah satu poin penjuriannya adalah bisa menunjukkan kriya atau kerajinan dan budaya dari kearifan lokal dari daerah masing-masing,” jelas Endang.

Salah satu Anggota Bidang Daya Saing Dekranas yang juga desainer handal, Didiet Maulana, menjelaskan bahwa akan ada berbagai narasumber terkenal yang merupakan penggiat-penggiat usaha kriya seperti Happy Salma maupun Ni Luh Djelantik.

“Talk show-nya tidak sekadar talk show, tapi namanya Binas alias Bincang Dekranas. Akan ada para UMKM terpilih untuk sharing tentang pengalamannya saat bangkit dari kegagalan, branding, juga ada pemaparan dari beberapa BUMN dan kementerian tentang program inkubasi atau program pendampingan bagi pelaku usaha,” jelas Didiet.

Baca Juga: Keseruan Membatik di Suara.com Bareng Accor Greater Jakarta dan Batik Koja

Lewat Acara Puncak HUT Dekranas ke-44 ini, Loemongga berharap warga Solo dan masyarakat dari berbagai daerah sekitar bisa ikut hadir untuk bersama-sama menikmati suguhan produk budaya. Serta, sebagai wadah berjejaring bagi antarperajin dan Dekranasda dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

“Mungkin bisa terjadi sinergi dalam mempertahankan aneka kriya yang kita miliki. Indonesia itu sangat kaya dengan kriya dan semoga ajang ini juga bisa membantu untuk menumbuhkan semangat untuk memajukan, mempopulerkan, mempertahankan, warisan budaya kita yang amat kaya. Semoga dari acara ini bisa timbul ide-ide untuk bisa lebih mengembangkan warisan budaya kita,” harap Loemongga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI