Arie Kriting Bahas Penganiayaan Mahasiswa Katolik Saat Doa Rosario: Junjung Toleransi Antar Umat Beragama!

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 09 Mei 2024 | 06:15 WIB
Arie Kriting Bahas Penganiayaan Mahasiswa Katolik Saat Doa Rosario: Junjung Toleransi Antar Umat Beragama!
Arie Kriting. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang tengah menggelar doa Rosario di Tangerang Selatan (Tangsel) perhatian publik. Apalagi, pelakunya termasuk Ketua RT di lokasi kejadian itu sendiri.

Arie Kriting cukup geram dengan aksi brutal tersebut. "Pelaku intimidasi ibadah saudara-saudari yang menjalankan ritual doa Maria telah ditindak tegas," tulisnya lewat akun X @Arie_Kriting, dikutip Rabu (8/5/2024).

BACA JUGA:
Momen Nathan Tjoe-A-On Dipeluk Kasih Ortu Bikin Netizen Baper: Sini Nak Jadi Mantuku!

Biaya Venue Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini Bisa Tembus Rp 2 Miliar, Pesta di Hotel Bintang 5

Teuku Ryan Bantah Hina Tubuh Kurus Ria Ricis, Netizen Ribut: Drama Tak Layak Disimak!

Parahnya, lanjut komika senior itu, provokasi penganiayaan datang dari seorang Ketua RT.

"Semoga ini menjadi pelajaran dan pengingat untuk menjunjung toleransi antar umat beragama. Saudara kita beribadah, wajib kita hormati," katanya.

Diketahui, peristiwa penganiayaan itu trjadi di kontrakan mahasiswa Unpam pada Minggu (5/5/2024) malam di Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Polisi telah menetapkan 4 orang tersangkap dalam kasus penganiayaan jemaat saat beribadah doa Rosario itu.

Para pelaku berinisial D (53), I (30), S (36), dan A (26). Peristiwa berawal saat tersngka D yang juga Ketua RT setempat, datang sambil berteriak keras meminta para jemaat agar membubarkan diri karena sudah malam.

Menurut Ketua RT, ibadah tersebut dilaksanakan di gereja agar tak mengganggu warga lainnya. Namun, teriakan tersangka D mengundang reaksi dari jemaat, penghuni kontrakan lainnya serta warga sekitar.

Alhasil, terjadilah cekcok antara warga dengan mahasiswa tersebut hingga berujung dengan aksi kekerasan fisik. Bahkan, warga memgambil senjata tajam hingga melukai 2 orang jemaat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI