Infografis
Suara.com - Beberapa waktu lalu, pernikahan mewah Putri Isnari dan Abdul Azis dibanjiri banyak komentar. Pasalnya pernikahan itu diduga diselenggarakan berhari-hari dengan sangat megah.
Tentu ini bukan hal aneh lantaran ayah mertua Putri, Haji Alwi Ruslan, adalah seorang pengusaha sukses di Kalimantan Timur. Bahkan saking kayanya, keluarga suami Putri memberikannya uang panai sebesar Rp2 miliar, serta ibu mertua Putri juga berpenampilan layaknya emas berjalan.
Kini sebutan itu ganti diarahkan kepada Putri, sebagaimana dilihat di unggahan akun TikTok @amsar_puvers_29. Tampak penyanyi dangdut dengan nama panggung Putri DA 4 itu hadir di sebuah acara dengan mengenakan gaun merah yang semakin meriah dengan aksen perak nyaris di sekujur tubuhnya.
Namun tentu saja yang mencuri perhatian adalah keberadaan banyak perhiasan emas di tubuhnya, mulai dari kalung di leher, gelang di tangan, hingga cincin di jarinya. Bahkan perhiasan tersebut langsung menjadi bahan ledekan perekam video yang diduga adalah teman Putri.
Baca Juga: Genit ke Erie Suzan, Haji Alwi Ruslan Mertua Putri Isnari Langsung Diteriaki 3 Istri
“Oh apa itu di leher? Di tangan? Oh emas berjalan sekarang?” ujarnya sambil tertawa, seperti dikutip pada Rabu (8/5/2024).
Mendengar ledekan tersebut, Putri pun ikut tertawa meski kemudian menutup lensa kamera karena malu.
Perkara penampilan Putri yang jadi sangat mentereng dengan banyaknya perhiasan emas juga disoroti oleh akun TikTok @zetry_zaenal. Kali ini videonya berbeda sudut, yakni memperlihatkan kala Putri baru datang ke acara tersebut.
“Aduh bu hajjah cantik sekali. Ciri khas cewe bugis kalau ada acara pasti banyak pakai emas,” tutur pemilik akun tersebut di kolom caption.
Namun keluarga suami Putri memang tak lepas dari kilau perhiasan emas. Bahkan ketiga ibu mertua Putri terpantau memakai tas emas di acara pernikahan Putri dan Azis beberapa waktu lalu. Tak main-main, tas emas yang dipakai ditaksir menyentuh angka ratusan juta Rupiah.
Baca Juga: Bantah Ketemu di Tempat Karaoke, Begini Kisah Cinta Haji Alwi Ruslan dan Suci KDI
