Psikolog Setuju Pasutri Baru Pisah Rumah dengan Mertua, Beneran Bikin Rumah Tangga Lebih Adem?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 17:08 WIB
Psikolog Setuju Pasutri Baru Pisah Rumah dengan Mertua, Beneran Bikin Rumah Tangga Lebih Adem?
Ilustrasi rumah pasutri. (Freepik/rawpixels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu saran yang kerap diberikan bagi pasangan suami istri (Pasutri) yang baru menikah adalah memiliki rumah terpisah dari orangtua dan mertua. Apa benar ada manfaatnya untuk keharmonisan rumah tangga?

Menanggapi hal ini, Veronica Adesla, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space menjelaskan tinggal di rumah sendiri memang membantu untuk pasutri untuk berlatih saling menyesuaikan diri satu sama lain, dan membiasakan diri untuk mengurus dan membangun keluarga mereka sendiri.

"Berlatih untuk menyelesaikan persoalan yang muncul dalam rumah tangga dengan pasangan, berlatih untuk menjalin komunikasi yang nyaman dan efekif sebagai pasutri, mengenali kebiasaan satu sama lain dan mendiskusikan perbedaan yang mungkin muncul, berkompromi untuk saling menyesuaikan diri, dan sebagainya," terang Veronica saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/5/2024).

Ilustrasi pasutri, suami dan istri. (pixabay)
Ilustrasi pasutri, suami dan istri. (pixabay)

Meski begitu, pisah rumah tidak serta merta membuat hubungan pasutri dengan mertua otomatis harmonis. Perlu ada upaya dari kedua belah pihak, baik pasutri maupun mertua, untuk bisa saling mengerti dan memahami.

Baca Juga: 242 Rumah Murah Jokowi Hanya 63 Unit yang Dihuni, Ketua RT Bongkar Fakta Pahit

Veronica mengatakan perlu adanya hubungan saling menghargai dan menghormati pribadi masing-masing tanpa saling memaksakan satu sama lain. Caranya adalah dengan saling belajar memahami satu sama lain, meskipun mungkin hasil dari memahami itu tidak selalu menyenangkan.

"Bahwa mungkin saja ada beberapa perbedaan di antara satu sama lain, diterima bahwa memang berbeda, dan tanpa saling melanggar batasan, menghargai, menghormati, mendukung, dan mempercayakan untuk menantu dan anak mengurus rumah tangga, menyelesaikan persoalan dan membangun keluarga mereka sendiri," kata Veronica.

Demikian juga menantu, perlu untuk menghargai dan menghormati bagaimana kedua orangtua mengurus rumah tangganya dan memiliki cara mereka untuk menyelesaikan persoalan di antara satu sama lain.

Ketika mengalami masalah rumah tangga, tanggung jawab menyelesaikan ada di pasutri, bukan orangtua. Karena pada dasarnya ketika laki-laki dan perempuan menikah, mereka membentuk keluarga mereka sendiri yang artinya mereka secara mandiri memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama bekerjasama untuk membangun dan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.

"Masalah dalam keluarga diselesaikan dan diputuskan bersama di antara pasutri. Ketika butuh untuk mendapatkan POV dari orang lain maka carilah orang yang dapat memberikan sudut pandang yang objektif, netral, tidak berpihak dengan demikian dapat membantu melihat dan mengevaluasi masalah yang terjadi dengan lebih jernih dan tepat," terangnya lagi.

Baca Juga: Ria Ricis Pernah Ribut Perkara Roti, Tudingan Mertua Curi Hampers Diungkit Netizen: Pantes Ryan Nggak Betah

Terakhir, ia berpesan agar pasutri bisa mencapai kesepakatan penyelesaian masalah secara harmonis demi terjaganya rumah tangga.

"Karena pada akhirnya kembali lagi untuk agar hubungan pasutri tetap terjaga rukun harmonis maka keputusan dalam keluarga perlu untuk didiskusikan dan mencapai kesepakatan mufakat bersama di antara pasangan suami isti," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI